Sentimen Transaksi Berjalan Bisa Dongkrak Obligasi

INILAHCOM, Jakarta Mengecilnya defisit transaksi berjalan diharapkan masih menjadi sentimen positif bagi pasar obligasi sehingga harganya terangkat. Seperti apa?

Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) mengatakan, sentimen positif dari adanya surplus dan harapan akan semakin kecilnya defisit transaksi berjalan membangkitkan minat pelaku pasar kembali masukke pasar obligasi. “Diharapkan sentimen positif ini dapat berlanjut sepekan ke depan meskipun kenaikan ini masih bersifat terbatas,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (17/5/2015).

Dengan harapan dan asumsi pembelian masih dapat berlanjut, Reza berharap pelemahan dan aksi jual mulai berkurang sehingga dapat memberikan ruang kenaikan lanjutan meski tipis. “Cermati juga jika ada peluang-peluang rebound lanjutan bagi beberapa obligasi,” ujarnya.

Kemungkinan laju harga obligasi akan bergerak dengan rentang 55 hingga 120 bps. “Untuk itu, tetap cermati perubahan dan antisipasi sentimen yang ada,” kata dia mewanti-wanti.

Dalam sepekan ke depan, pemerintah akan kembali melakukan Lelang Surat Berharga SyariahNegara dalam mata uang rupiah pada Selasa, 19Mei 2015. Jumlah indikatif yang dilelang sebesar Rp2triliun untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2015 dengan seri-seri sebagai berikut:

  1. Seri SPN-S06112015(reopening) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada tanggal 6November2015;
  2. Seri PBS006(reopening) dengan pembayaran imbalan sebesar 8,25%dan jatuh tempo pada tanggal 15September2020;
  3. Seri PBS007(reopening) dengan pembayaran imbalansebesar 9,00% dan jatuh tempo pada tanggal 15 September2040;dan
  4. Seri PBS008(reopening) dengan pembayaran imbalansebesar 7,00% dan jatuh tempo pada tanggal 15Juni2016. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*