Sentimen Penggerak Masih Terbatas, Pasar Domestik Melambat

shadow

ihsg dan rupiah4

Financeroll – Pada perdagangan Selasa (24/6) pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) belum mampu beranjak dari level Rp 11.900 per USD. Bahkan, kurs rupiah sempat menyentuh level Rp 12.000 per USD.  Sementara laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 5 poin di tengah aksi tunggu (wait and see) investor. Belum ada katalis positif yang bisa mendorong IHSG naik tinggi.  Membuka perdagangan preopening, IHSG naik tipis 5,297 poin (0,11%) ke level 4.847,426. Sedangkan Indeks unggulan LQ45 menguat tipis 1,381 poin (0,17%) ke level 819,243.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT) menilai, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, lantaran tergantung pada suplai dan demand terhadap dolar yang masih tinggi.  Suplai berkurang karena faktor seasonal. Pertengahan Juli terjadi pembagian dividen.

Pembagian dividen khususnya perusahaan asing yang membagikan, selalu menggunakan dolar terlebih, dividen tersebut dibayarkan kepada pemegang saham yang berada di luar negeri.  Tidak hanya itu, kebutuhan dolar AS yang tinggi juga digunakan untuk keperluan membayar utang dan bunga. Selain itu, adapun mengenai kaitan antara pemilu dengan nilai tukar Rupiah, meskipun penyelenggaraan pemilu tahun ini berlangsung baik.

Dari bursa saham, pada awal perdagangan, Selasa (24/6), IHSG dibuka tumbuh 10,052 poin (0,21%) ke level 4.852, 436. Indeks LQ45 dibuka bertambah 2,434 poin (0,30%) ke level 820,063.  Saham-saham yang kemarin dilepas investoir asing kini jadi incaran. Semua indeks sektoral di lantai bursa pun kompak menguat.

Tercatat hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG melaju 11,589 poin (0,24%) ke level 4.853,718. Sementara Indeks LQ45 menanjak 2,413 poin (0,30%) ke level 820,275.  Kemarin IHSG berakhir stagnan di tengah perdagangan yang sepi. Pelaku pasar memilih aksi tunggu menjelang pilpres yang hanya tinggal menghitung hari. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*