Sentimen Pasar Hari ini : Lonjakan Minyak Mentah; Kenaikan Mata Uang Komoditas Lemahkan Dollar AS

Pasar hari ini diperkirakan masih dipengaruhi lonjakan minyak mentah dan serangan Virus “ransomware” yang dijuluki WannaCry.

Saham dan mata uang terkait komoditas mendapat kenaikan pada hari Senin dari lonjakan harga minyak mentah setelah produsen utama Arab Saudi dan Rusia mengatakan akan memperpanjang pemotongan pasokan minyak hingga Maret 2018.

Saham Cyber-security juga naik, setelah hack yang mengunci ratusan ribu komputer di 150 negara selama akhir pekan.

Menteri energi dari dua produsen minyak dunia mengatakan pemotongan produksi, yang akan berakhir bulan depan, akan berlanjut sampai Maret 2018, lebih lama dari perpanjangan enam bulan opsional yang ditentukan dalam kesepakatan tersebut.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bertemu di Wina pada tanggal 25 Mei untuk mempertimbangkan perpanjangan tersebut. Minyak mentah A.S. naik 1,96 persen menjadi $ 48,78 per barel dan Brent terakhir di $ 51,76, naik 1,81 persen pada hari itu.

Lihat : Harga Minyak Mentah Melonjak 2 Persen Pasca Kesepakatan Arab Saudi-Rusia

Berita dari sektor energi ini mengimbangi kekhawatiran akhir pekan ini setelah sebuah uji coba rudal Korea Utara dan sebuah serangan cyber dengan jangkauan global yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Serangan cyber “ransomware” global mengganggu pabrik, rumah sakit, toko dan sekolah, dan mendorong investor pada hari Senin untuk membeli saham agar mendapat keuntungan dari pengeluaran keamanan cyber yang lebih tinggi oleh perusahaan dan badan pemerintah.

Perdagangan saham cyber yang diperdagangkan di seluruh dunia mencapai level tertinggi dua tahun dan ditutup naik 3,2 persen pada $ 30,69.

Saham dunia maya A.S. melonjak, dan sektor terbesar di Wall Street adalah teknologi, dengan Cisco Systems Inc memimpin di S & P 500, yang mencapai rekor tertinggi dan penutupan tertinggi.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 85,33 poin atau 0,41 persen menjadi 20.981,94, S & P 500 naik 11,42 poin atau 0,48 persen menjadi 2.402,32 dan Nasdaq Composite bertambah 28,44 poin atau 0,46 persen menjadi 6.149,67.

Lihat : Bursa Wall Street Dikuatkan Sektor Energi dan Teknologi; S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor

Mata uang ekonomi terkait komoditas mendapat dorongan dari lonjakan harga minyak. Dolar Kanada berada pada posisi terkuatnya dalam dua minggu terhadap greenback.

Dolar A.S. juga tertekan oleh data lemah di manufaktur kawasan negara bagian New York.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,32 persen, dengan euro naik 0,42 persen menjadi $ 1,0974.

Yen Jepang melemah 0,38 persen terhadap dollar AS di 113,77 per dolar, sementara sterling diperdagangkan terakhir di $ 1,2895, naik 0,04 persen pada hari itu.

Dolar Kanada menguat 0,57 persen versus dollar AS di C $ 1,37 per dolar.

Imbal Hasil Treasury A.S. tergelincir setelah data A.S. yang lemah. Imbal hasil obligasi 10 tahun terakhir jatuh 4/32 pada harga untuk menghasilkan 2,345 persen, dari 2,333 persen akhir Jumat.

Emas spot naik 0,2 persen menjadi $ 1,230.33 per ons. Emas berjangka A.S. menguat 0,20 persen menjadi $ 1.230,10 per ons.

Pasar global diperkirakan akan mencermati harga minyak pasca kesepakatan Rusia dan Arab Saudi untuk memperpanjang pemotongan produksi hingga Maret 2018, sekalipun harga minyak diperkirakan akan mereda karena timbul pertanyaan dari pasar, apakah negara-negara anggota OPEC lainnya akan setuju untuk kesepkatan Rusia dan Arab Saudi tersebut?

Namun dengan menguatnya mata uang komoditas dan data ekonomi AS yang masih lemah, akan membuat harga komoditas terbantu naik, juga mata uang global akan menguat.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*