Sentimen Negatif Masih Bayangi Komoditas


shadow

Emas melayang antara keuntungan dan kerugian kecil pada hari Kamis, dengan hubungannya dengan dolar yang cenderung meningkat terus menjaga setiap langkah naik harga komoditas ini. Emas naik $2,40 ke $1,161.50 per ounce. Perak mendatar di $15,62 per ounce.

Indeks Dollar AS melemah dua hari terakhir, yang cenderung untuk memberikan dorongan naik kepada emas. Permintaan emas turun 2% menjadi 929,3 ton pada kuartal ketiga, di tengah harga harapan akan jatuh lebih jauh karena penguatan dolar, demikian menurut World Gold Council pada hari Kamis. Setelah pertumbuhan yang luar biasa, emas harus kembali ke pasar stabil.

Sementara itu Menteri Perminyakan Arab Saudi membuat pasar bingung untuk memperkirakan langkah kerajaan dan OPEC yang akan diambil untuk menghentikan harga minyak jatuh bebas. Minyak berjangka diperdagangkan pada posisi terendah multi tahun baru pada hari Kamis, di titik terendah sejak 21 September 2010.

Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah lightsweet turun $2,97, atau 3,9%, ke $74,21 per barrel. Brent di bursa ICE Futures London turun $2,46, atau 3,1%, menjadi berakhir pada $77,92 per barel. Itu penutupan terendah Brent sejak 9 September 2010.

Dalam komentar pertamanya dalam beberapa bulan terakhir, Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali alNaimi mengatakan ia tidak melihat perang harga.” Kebijakan minyak Saudi selalu konstan dan tidak berubah hari ini, katanya. Saudi Aramco, perusahaan minyak yang dikendalikan kerajaan Arab Saudi, menetapkan harga minyak menurut sejumlah faktor termasuk keadaan pasar, margin kilang, dan hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

Hari ini pasar komoditas akan menatap pidato Janet Yellen, data PDB Jerman dan Perancis serta data penjualan ritel AS.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*