Sentimen Negatif Bertubi-tubi Terpa Rupiah

INILAHCOM, JakartaDalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah tak berkutik dari zona merah seiring berbagai sentimen negatif yang data bertubi-tubimulai dari pelemahan harga komoditas hingga ledakan bom di Brussel.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam sepekan terakhir ditransaksikan melemah 202 poin (1,54%) ke posisi 13.250 pada pekan yang berakhir Kamis, 24 Maret 2016 dibandingkan akhir pekan sebelumnya di angka 13.048 pada Jumat, 18 Maret 2016.

“Laju rupiah gagal melanjutkan penguatan sepanjang pekan lalu,” kata Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (27/3/2016).

Ekspektasi akan menguatnya laju dolar AS setelah mengalami pelemahan dalam beberapa hari sebelumnya membuat laju rupiah berbalik melemah. “Belum lagi berbalik melemahnya sejumlah harga komoditas yang membuat laju dolar AS makin memiliki peluang untuk kembali menguat dan tentu saja berimbas pada pergerakan mata uang lainnya. Tak terkecuali rupiah,” papar dia.

Sementara itu, dari global, selain imbas pelemahan harga kontrak global seiring laporan kenaikan pasokan tembaga di Shanghai Futures Exchange dan pasokan minyak mentah mingguan Amerika Serikat; juga melemahnya sejumlah bursa keuangan global sehingga pelaku pasar cenderung mencari aset lainnya yang tidak lain ialah dolar AS.

Laju rupiah kembali melanjutkan pelemahannya. Bahkan telah melewati target support atau level yang seharusnya dapat menahan pelemahan nilai tukar rupiah. “Belum adanya katalis positif dari internal dan imbas pelemahan sejumlah harga komoditas seiring dengan kenaikan laju dolar AS memberikan sentimen negatif pada laju rupiah,” ucapnya.

Belum lagi dengan terjadinya peristiwa pengeboman di Brussel yang membuat aset-aset berisiko tertekan dan terjadi aksi jual sehingga beralih ke aset yang dinilai aman, yaitu dolar AS. Akibatnya, laju dolar AS kembali melanjutkan penguatannya dan berimbas pada laju rupiah.

Sentimen yang sama pada IHSG di mana imbas melemahnya sejumlah harga komoditas membuat laju dolar AS kian terapresiasi dan mengakibatkan pelemahan pada sejumlah mata uang asing lainnya. “Kondisi ini berimbas pada kembali melemahnya laju rupiah,” tuturnya.

Sentimen yang menerpa laju rupiah membuat pergerakansepanjang pekan kemarinmasih cenderung melemah.Laju Rupiah pun gagal mendekati target area resisten13.080. Arah berikutnya, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah berpeluang melaju dalam kisaran support dan resisten 13.325-13.085. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*