Sentimen Ini Bawa Bursa Asia Naik di Sesi Siang

INILAHCOM, Singapura – Naiknya harga minyak mentah di pasar komoditas telah menopang penguatan bursa saham Asia sesi siang pada perdagangan Selasa (11/4/2017).

Dengan demikian kecemasan terhadap meluasnya perang di Suriah sejak akhir pekan lalu. Minyak mentah jenis Brent naik ke US$56 per barel lebih untuk pertama kalinya sejak sebulan terakhir. Sentimen ini telah membawa bursa Asia di area positif.

Indeks ASX di Sydney menambah 0,3 persen setelah membalikkan kerugian pada awal perdagangan tadi pagi. Penguatan mendapat dukungan dari saham perusahaan minyak besar seperti Woodside Petroleum yang maju 1,6 persen, Oil Search naik 1,3 persen dan Santo yang naik 0,4 persen.

Dari bursa China, indeks Shanghai naik 0,2%, sedangkan indeks Hang Seng mulai menembus area positif setelah tertekan 0,6 persen. Untuk indeks Singapura Straits Times atau STIturun 0,3 persen.

Kekhawatiran investor terhadap meluasnya perang yang melibatkan AS di Suriah dan melebar ke Korut tercermin dari harga minyak mentah yang mengalami penguatan. Investor juga aktif membeli aset haven. “Kami mungkin akan menjadi situasi ketika arus keuangan dan pertumbuhan mungkin akan terpengaruh,” kata analis pasar di CMC Markets, Ric Spooner, seperti mengutip marketwatch.com.

Kenaikan harga saham minyak di Australia membantu menahan penurunan saham BHP Billiton menjadi 1,2 persen setelah tertekan hingga 2,4 persen pada perdagangan pagi.

Harga biji besi di pasar globa turun di perdagangan AS dengan berkurang 1 persen menjadi US$74,71 per meter kubik ton. Ini jauh di bawah US$94,86 hit pada bulan Februari. Saat ini pelaku pasar juga mengkhawatirkan kebijakan ketat pemerintah China yang mengakibatkan belanja baja dan ekspansi tambang di Brazil sama-sama mengalami penurunan.

Indeks Nikkei di Tokyo turun 0,5 persen dengan kenaikan kurs yen terhadap dolar. Penguatan yen membebani pada pelaku ekspor. Euro jatuh terhadap yen ke level terendah dalam lima bulan di 117,26 yen sejak 18 November. Kurs dolar juga sedang berada dalam tekanan. Dolar menuju 110,8 per yen dengan tren pembelian aset save haven.

“Sejak perdagangan AS, investor sudah khawatir dengan pergerakan pasukan China ke perbatasan Korut, walaupun belum dikonfirmasi,” kata analis valas senior di Westpac, Sean Callow.

Saat ini investor mulai menumpuk aset save haven dengan meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut. Pasukan Anggatan Laut AS bahkan batal menuju Australia tetapi mengalihkan tujuan ke Semenanjung Korea.

Kekhawatiran politik menigkat dengan keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menembakkan rudal Tomahawk ke Suriah telah menyebabkan kekhawatiran bahwa ia tidak akan menghindar dari konfrontasi dengan Korea Utara.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*