Sentimen China dan AS Dongkrak Harga Emas

INILAHCOM, Jakarta Hingga siang ini harga emas menguat sebesar US$9,7 per troy ons. Katalisnya adalah data manufaktur China dan The Fed yang tidak akan buru-buru naikkan suku bunga. Arah berikutnya?

Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Kamis (26/2/2015) hingga pukul 13.37 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$9,7 (0,81%) ke posisi US$ 1.211,2 per troy ons.

Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas kembali rebound hingga siang ini ke kisaran US$1.209 per troy ons. “Data PMI manufaktur China versi HSBC bulan Februari yang kembali ke level ekspansi di atas angka indeks 50 membantu penguatan harga emas,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Kamis (26/2/2015).

Begitu juga dengan Fed yang mengindikasikan tidak akan terburu-buru menaikan suku bunga acuannya. “Resisten terdekat di kisaran US$1.212 yang juga dekat area Moving Average (MA) 200 grafik 1 jam,” ujarnya.

Penguatan lanjutan harga memerlukan konfirmasi penembusan ke atas level resisten tersebut. “Potensi target penguatan selanjutnya ke kisaran US$1.216 hingga US$1.218 per troy ons,” ucapnya.

Sementara level support di kisaran US$1.203,50. Angka ini merupakan area Moving Average (MA) 50 dan 100 grafik 1 jam. “Pelemahan di bawah kisaran support ini berpeluang mendorong pelemahan ke kisaran US$1.198 per troy ons,” ungkap dia.

Market mover hari ini adalah data Indeks Harga Konsumen dan Pesanan Barang Tahan Lama AS. “Data yang buruk dari keduanya bisa mendorong penguatan harga emas karena pelemahan dolar AS,” imbuh Ariston. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*