Saham-saham Asia berjatuhan mengiringi indeks berjangka AS setelah data pabrikan dan penjualan ritel menambah sinyal perlambatan Cina yang makin memburuk. Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,3 persen, dengan pasar Jepang ditutup untuk liburan.
Indeks Australia S & P / ASX 200 turun 0,9 persen berikut Aussie yang juga turun. Indeks berjangka S&P500 turun 0,4 persen setelah saham turun 0,6 persen di AS.
Pertumbuhan keluaran industri di Cina, sebagai konsumen terbesar industri logam di dunia dan mitra dagang nomor 1 Australia, dirilis paling lemah pada bulan Agustus sejak krisis keuangan global, bersamaan dengan data 13 September yang juga menunjukkan investasi dan penjualan ritel pada level moderat. Di AS, penjualan ritel tumbuh pada laju tercepat dalam empat bulan, memicu spekulasi FED akan terus memberikan sinyal ke arah menaikkan suku bunga dalam pertemuan minggu ini.
Dari data Cina yang dirilis belakangan ini akan memberikan sentimen buruk terlebih pada konsensus investor mengenai pertumbuhan ekonomi Cina saat ini. Namun investor sebenarnya juga mengharapkan adanya stimulus lanjutan dari pemerintah Cina. Sedangkan dari sisi pemerintah, Cina dibatasi oleh keharusan menyeimbangkan perekonomkiannya yang dipenuhi oleh sektor properti dan kredit.
Produksi pabrikan di Cina naik 6,9 persen pada Agustus dari tahun sebelumnya, biro statistik melaporkan pada akhir pekan kemarin, turun dari 9 persen pada Juli dan di bawah perkiraan analis 8,8 persen.
Indeks Kospi di Seoul turun 0,5 persen, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,2 persen. Kontrak pada Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,2 persen dalam perdagangan 12 September, sebagai Indeks berjangka Hang Seng China Enterprises turun 0,3 persen, dengan saham turun 3,1 persen pekan lalu, terbesar sejak Maret.
FED, yang akan melakukan pertemuan bulanannya pada 16-17 September, sedang mempertimbangkan waktu guna kenaikan suku bunga dan apakah akan merubah “pedoman umum” mengenai suku bunga. Bank sentral mengatakan sejak Maret bahwa suku bunga akan tetap rendah untuk “waktu yang cukup” setelah itu selesai dengan program pembelian obligasi bulanan yang akan berakhir tahun ini.
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind