Sentiman Global dan Sentimen Politik Akan Tentukan Penguatan Rupiah



rupiah adilsiregar 23 www.financeroll.co.id imagesFinanceroll – Pergerakan rupiah dari faktor non fundamental, akan sangat tergantung pada sentimen global, serta sentimen politik.

Pada sisi global, pemangkasan stimulus the Federal Reserve sebesar 10 miliar dollar AS, menjadi 55 miliar dollar AS membuat pasar menjadi khawatir. Padahal, sebetulnya dampaknya belum kentara terlihat.

Kemudian ada kenaikan bunga di 2015, sebenarnya hal tersebut masih jauh. Kemungkinan, penaikan suku bunga akan terjadi di kuartal kedua 2015. Kalaupun suku bunga naik, lompatannya tidak akan terlalu tinggi.

Saat ini suku bunga di Amerika Serikat di level 0,25 persen, jauh di banding BI rate yang mencapai 7,5 persen. Jadi sebenarnya premi dalam negeri masih bagus. Makanya BI selalu mengingatkan, dan dari tim dihimbau untuk jangan harapkan bunga turun terlalu cepat, karena sudah terlihat achievment di 3 bulan ini.

Rencana The Fed soal pemangkasan stimulus itu, di sisi lain akan memberikan dampak positif ke Indonesia, karena itu artinya ekonomi di Amerika Serikat tengah pulih.

Dan pasti ekspor Indonesia ke Amerika akan naik. Tapi ini merupakan sentimen sesaat, tinggal bagaimana Indonesia dapat meng-handlenya.

Sementara itu, sentimen politik di dalam negeri juga akan berpengaruh terhadap pergerakan rupiah. Kedua, sentimen politik di dalam, karena isu utama sekarang bagaimana seharusnya proses politik yang terjadi.

Kalau sentimen politik ini bisa dikendalikan, pasti rupiah tidak akan bergerak jauh dari nilai fundamentalnya, yakni antara Rp 10.900 hingga Rp 11.500 per dollar AS. Meski demikian, ada kemungkinan rupiah kembali bergerak menyentuh Rp 12.000 per dollar AS.

Downside risk ke depan masih ada. Karena pertama, globalnya, belum tahu tapering mereka (The Fed) seperti apa. Kedua, Indoeesia belum tahu akan hasil pemilunya seperti apa.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*