Senin Sore, Rupiah Menguat ke Posisi Rp 13.646/USD

shadow

Benzano – Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini ditutup menguat untuk mengakhiri tren positif di awal pekan, ketika USD makin membaik saat melawan Yen. Sementara dolar Australia dan Kanada melemah terkena imbas menurunnya harga minyak dunia. 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berada pada level Rp 13.646/USD. Posisi itu menguat 4 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 13.650/USD. Dan  menurut data Limas, rupiah ada di level Rp 13.655/USD. Posisi itu naik 23 poin dari posisi sebelumnya yang berada di level Rp 13.678/USD.   Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp 13.639/USD. Posisi ini menguat tipis 5 poin dari penutupan sebelumnya di level Rp 13.644/USD. 

Selain itu,  berdasarkan data Reuters indeks USD terhadap Yen Jepang naik 0,1% menjadi 120.62 setelah akhir pekan kemarin sempat ke posisi terendah di level 120.05. Kenaikan juga dialami euro terhadap yen sebesar 0,4% ke posisi 132.19, euro juga naik 0,1% terhadap USD ke level 1.0977.   Untuk indeks USD di pasar mata uang terhadap beberapa mata uang utama cenderung flat di posisi 97.965.  Likuiditas kemungkinan akan rendah menjelang tahun baru. Meski mungkin ada beberapa gerakan yang tidak terduga.

Di tengah minimnya data ekonomi yang dapat memandu investor mencari arah investasinya, membuat fokus beralih pada perdagangan minyak mentah dunia sebagai penggerak pasar.  Pekan lalu, harga minyak mentah dunia bergerak rally naik singkat akibat penurunan tingkat suplai minyak mentah di Amerika Serikat (AS). Namun pada awal pekan ini, harga minyak mentah menurun sekitar 1,68 persen menjadi 37,46 dolar AS per barel.

Mendekati peralihan tahun,  likuiditas perdagangan minyak mentah dunia cenderung rendah, kondisi itu biasanya dapat berdampak dalam perdagangan mata uang komoditas, salah satunya rupiah.  Di sisi lain, menyambut peralihan tahun, pelaku pasar uang juga cenderung menahan transaksinya sehingga perdagangan bergerak di kisaran terbatas dengan potensi penurunan.

Kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat sebesar 0,25 persen pada pertengahan bulan Desember ini telah memberikan sinyal keyakinan akan prospek kinerja fundamental ekonomi AS.  Situasi itu memberikan sentimen positif terhadap kinerja mata uang dolar AS terhadap mata uang utama di dunia.   Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Senin (28/12) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp 13.639 dibandingkan hari sebelumnya (23/12) di posisi Rp 13.644 per dolar AS. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*