Senin Sore, Rupiah Menguat ke Posisi Rp 12.924/USD


shadow

Financeroll Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (6/4) sore, bergerak menguat sebesar 96 poin menjadi Rp 12.924 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 13.020 per dolar AS.  Dolar AS bergerak cenderung melemah terhadap berbagai mata uang utama dunia, termasuk rupiah, terimbas data upah tenaga kerja non-pertanian (NFP) yang melambat sehingga menimbulkan ekspektasi penundaan kenaikan suku bunga The Fed.

Laporan NFP AS pada Jumat pekan lalu hanya tumbuh sekitar 126.000 pada Maret, atau di bawah ekspektasi pasar yang sebesar 245.000.  Data yang di bawah perkiraan itu memperbesar ekspektasi bahwa Bank Sentral AS (the Fed) akan menahan diri lebih lama lagi untuk menaikan tingkat suku bunga acuannya (Fed fund rate).  Diperkirakan, sentimen dari NFP AS itu akan mempengaruhi laju dolar AS dengan kecenderungan melemah untuk beberapa hari ke depan.

Meski demikian,  pelemahan dolar AS diperkirakan terbatas, karena indikator ekonomi mingguan seperti data sektor perumahan, kepercayaan konsumer, dan klaim pengangguran AS mulai membaik, sehingga terbuka peluang laporan NFP untuk bulan April 2015 memberikan kejutan positif.

Kesempatan bagi rupiah untuk mempertahankan penguatan masih terbuka ke depannya, apalagi kondisi ekonomi domestik juga masih stabil.  Perekonomian Indonesia yang stabil akan menjaga fluktuasi nilai tukar domestik ke depannya.  Demikian juga pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), tercatat mata uang lokal ini bergerak menguat menjadi Rp 12.942 dibandingkan hari sebelumnya, Kamis (2/4) di posisi Rp 13.000 per dolar AS. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*