Senin Sore, Rupiah Melemah ke Posisi Rp 11.903 / USD

shadow

rupiah157

Financeroll – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (15/9) sore, melemah sebesar 81 poin menjadi Rp 11.903 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 11.822 per dolar AS.  Masih merebaknya ekspektasi bahwa bank sentral AS (the Fed) akan memberikan nada hawkish pada pertemuan kebijakan moneternya pekan ini untuk memangkas kembali program “quantitative easing” (QE), ditambah prospek kenaikan suku bunga AS (Fed rate) menekan kembali mata uang rupiah.

Selain itu, investor sepertinya cukup cemas dengan pemangkasan program pembelian obligasi berakhir tahun ini dan dilanjutkan dengan prospek yang cukup kuat dengan kenaikan suku bunga AS (Fed rate).  Melambatnya produksi industri, investasi, dan penjualan ritel Tiongkok juga menimbulkan kekhawatiran bagi Indonesia. Seperti diketahui, Tiongkok merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia.

Melambatnya perekonomian Tiongkok dapat turut menggerus harapan terhadap perbaikan kinerja neraca perdagangan Indonesia.   Dari dalam negeri,  pelaku pasar keuangan juga sedang mencermati pemerintahan baru mendatang terkait dengan kebijakan yang akan dikeluarkan dapat berjalan dengan lancar.  Kondisi itu, menjadi salah satu faktor pelaku pasar uang di dalam negeri untuk mengakumulasi mata uang domestik.

Meski demikian,  secara teknikal peluang mata uang rupiah cukup terbuka, indikator stochastic menunjukkan mata uang dolar AS berada di area jenuh beli atau overbought. Seiring pelemahannya di transaksi antarbank di Jakarta, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) mata uang domestik itu juga bergerak melemah menjadi Rp 11.875 dibandingkan posisi sebelumnya,   Jumat ( 12/9) di posisi Rp 11.831 per dolar AS. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*