Senin Siang, Rupiah Melemah ke Posisi Rp 13.659/USD

shadow

FinancerollLaju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (9/11)  pagi, bergerak melemah 95 poin menjadi Rp 13.659 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 13.564 per dolar AS.  Cadangan devisa Indonesia periode Oktober tercatat senilai 100,7 miliar dolar AS, turun dari posisi September 101,7 miliar dolar AS. Situasi itu membuka ruang pelemahan rupiah.

Di sisi lain, naiknya angka pertambahan tenaga kerja nonpertanian Amerika Serikat (AS) yang melebihi perkiraan pasar, meningkatkan harapan kenaikan suku bunga AS pada tahun ini. Angka pengangguran AS yang turun ke lima persen secara tahunan menambah sentimen positif bagi dolar AS.  Peluang kenaikan suku bunga AS di Desember semakin terbuka sehingga memicu penguatan dolar AS di pasar global, termasuk di Indonesia.

Meski demikian, faktor perbaikan pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal III 2015 serta peluncuran paket kebijakan VI oleh pemerintah mengenai pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), diharapkan dapat menahan sentimen negatif.  Sementara itu, paket kebijakan ekonomi jilid VI yang secara prinsip menyangkut tiga hal, yakni pengembangan kawasan ekonomi khusus, pengelolaan sumber daya air, dan importasi bahan baku obat dan makanan diharapkan mampu menghalau pelemahan laju rupiah lebih dalam terhadap dolar AS.

Sentimen positif dari dalam negeri itu memiliki peluang untuk mengangkat kembali mata uang rupiah ke depannya. Apalagi data-data ekonomi domestik juga terbilang cukup positif.  Meski tekanan pada nilai tukar rupiah terlihat masih terjadi, namun cenderung terbatas karena data ekonomi domestik masih cukup positif, apalagi ada upaya Bank Indonesia (BI)  untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*