Senin Siang, Rupiah Melemah ke Posisi Rp 12.990 / USD


shadow

Financeroll – Pergerakan  nilai tukar rupiah  yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin pagi hingga siang, bergerak melemah sebesar 15 poin menjadi Rp 12.990 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 12.975 per dolar AS.  Dolar AS naik terhadap mayoritas mata uang dunia termasuk rupiah setelah tingkat pengangguran dan pertambahan tenaga kerja non-pertanian Amerika Serikat  (AS) diumumkan membaik.

Data Amerika Serikat (AS) yang positif itu kembali membangkitkan harapan kenaikan suku bunga AS (Fed fund rate) pada tahun ini sehingga menekan aset mata uang berisiko, salah satunya rupiah. Meski demikian,  berita positif dari Tiongkok yang mencatatkan surplus neraca perdagangannya, serta adanya negosiasi antara Yunani dan Uni Eropa menjelang jadwal pembayaran bunga utang Yunani, diperkirakan dapat menahan laju penguatan dolar AS lebih tinggi terhadap mata uang berisiko.

Selain itu,  diluncurkannya program quantitative easing (QE) oleh bank sentral Eropa (ECB) sepertinya juga akan berdampak positif terhadap pasar keuangan global ke depannya.  Dari dalam negeri, ia mengatakan bahwa sentimen untuk rupiah juga masih cukup positif. Cadangan devisa Indonesia yang meningkat periode Februari 2015 menunjukkan aliran dana asing masih cukup deras ke dalam negeri.

Berdasarkan  data Bank Indonesia (BI), tercatat posisi cadangan devisa Indonesia per akhir Februari 2015 sebesar USD  115,5 miliar atau setara dengan Rp 1.501,5 triliun (kurs Rp 13.000 per dolar AS), meningkat USD 1,3 miliar atau Rp 169 triliun dari posisi akhir Januari 2015 sebesar USD  114,2 miliar atau Rp 1.484,6 triliun.

Meningkatnya cadangan devisa Indonesia itu akan menjadi salah satu penopang bagi laju mata uang rupiahke depannya,  sekaligus mencerminkan ekonomi Indonesia masih kuat di tengah perlambatan global, dan cadangan devisa juga masih mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*