Senin Siang, Rupiah Melemah ke Posisi Rp 12.584 / USD


shadow

Financeroll – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak melemah sebesar 117 poin menjadi Rp 12.584 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.467 per dolar AS.  Indeks dolar AS kembali melanjutkan penguatannya terhadap mayoritas mata uang utama dunia setelah data ekonomi penjualan ritel dan klaim tunjangan pengangguran Amerika Serikat yang dirilis lebih bagus dari perkiraan.

Data penjualan ritel AS naik 0,7 persen di bulan November, atau lebih tinggi dari perkiraan sebesar 0,4 persen.  Sementara klaim pengangguran mingguan AS juga positif menjadi 294.000 lebih rendah dari perkiraan 295.000.  Data itu menunjukkan ekonomi yang membaik di tengah (Bank Sentral AS,red) Federal Reserve mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunganya sehingga membuat investor memposisikan kembali portofolionya. Kombinasi dari penguatan dolar AS dan ketatnya likuiditas dalam negeri menjelang akhir tahun turut membebani mata uang rupiah.

Di sisi lain,  proyeksi melambatnya ekonomi Tiongkok menambah kekhawatiran pelaku pasar uang di dalam negeri. Saat ini, pelaku pasar sedang menunggu data ekonomi Tiongkok yakni, produksi industri di bulan November.  Data itu cukup penting untuk menilai kesehatan ekonomi Tiongkok. Turunnya aktivitas industri bisa memberikan persepsi bahwa ekonomi Tiongkok memang sedang melambat dan ini akan memberikan sentimen negatif ke pasar keuangan global, termasuk Indonesia.

Belum adanya sentimen maupun berita positif membuat laju nilai tukar rupiah melanjutkan depresiasinya.  Bank Indonesia juga cenderung tidak mengeluarkan kebijakan untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi global serta inflasi domestik, kondisi itu menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*