Sempat Naik Tipis, Rupiah Kembali Merosot

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (18/09/2015) sore bergerak melemah sebesar 36 poin. Rupiah menjadi Rp14.495 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp14.459 per dolar AS.

“Nilai tukar rupiah sempat menguat tipis tadi pagi seiring bank sentral Amerika Serikat (the Fed) yang kembali menunda kenaikan suku bunganya. Namun, dalam perjalanannya hingga sore ini rupiah bergerak tertekan menyusul minimnya sentimen positif dari dalam negeri,” jelas pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Jumat (18/09/2015).

Ia menambahkan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah pada sesi sore ini juga karena pelaku pasar uang yang kembali khawatir karena sentimen ke depan masih bervariasi akibat kebijakan the Fed itu. “Bank sentral AS belum memastikan jadwal kenaikan suku bunganya pada rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dini hari tadi. Bank sentral AS masih membuka peluang untuk menaikan suku bunga acuan pada tahun ini,” ujar dia.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa ditundanya kenaikan suku bunga the Fed membuat ketidakpastian baru di dalam outlook ekonomi global. Di tengah situasi itu, investor asing akan cenderung mengamankan dananya di negara berkembang, termasuk Indonesia. Menurut dia, keputusan the Fed yang menunda kenaikan suku bunganya, juga seiring dengan ketidakpastian outlook ekonomi di Amerika Serikat dan global menyusul masih bervariasinya data-data ekonomi.

“Jika data ekonomi Amerika Serikat berikutnya tercatat bagus maka dolar AS akan kembali mengalami peningkatan lebih lanjut,” kata dia.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat (18/9) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp14.463 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp14.452 per dolar AS. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*