Semen Baturaja Pacu Target Penjualan, Sahamnya Terpantau Bearish

Pada kuartal pertama tahun ini PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)  menargetkan penjualan semen naik 30% menjadi mencapai 318.053 ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun sampai dengan bulan Februari, perusahaan semen yang memiliki kode saham SMBR ini mampu menjual semen sebanyak 206.053 ton. Denagan nilai penjualan periode itu sebesar Rp 191,86 miliar.

Guna mencapai target tersebut, pada bulan Maret ini, perusahaan harus mencatatkan  penjualan sebanyak 112.000 ton. Seperti diketahui, pada Juli 2013 lalu, Semen Baturaja mengoperasikan cement mill baru yang memiliki kapasitas produksi sebesar 750.000 ton. Hasilnya, pada 2013, perusahaan ini berhasil menjual 1.262.386 ton semen atau tumbuh 2% dari 2012. Tahun lalu, Semen Baturaja meraup pendapatan Rp 1,17 triliun.

Pada laporan keuangan, SMBR membukukan kenaikan pendapatan. Semen Baturaja berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 312,18 miliar di tahun 2013. Jumlah tersebut tumbuh 4,6% dibandingkan tahun 2012, yang sebesar Rp 298,51 miliar.

Sampai akhir tahun ini, Semen Baturaja mematok target penjualan hingga 1,5 juta ton atau naik 19% dibandingkan tahun lalu.

Melihat permintaan semen terus menanjak, Semen Baturaja melakukan ekspansi. Manajemen memutuskan untuk membangun pabrik Baturaja II di Palembang. Pabrik semen yang berkapasitas sebesar 1,85 juta ton ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal IV-2016. Pembangunan konstruksi akan dimulai pada semester kedua tahun ini.

Meninjau kabar dari lantai bursa pada perdagangan saham hari ini (25/3/14), saham SMBR dibuka tetap di posisi 430. Dan setelah itu bergerak aktif dikisaran 430-438. Dengan volume awal perdagangan saham SMBR mencapai 5.7 juta lot saham dan terus bertambah.

Melihat indikator teknikal, harga saham SMBR saat ini masuki tren pelemahan dimana indikator MA terlihat menukik turun mendekati bolinger band tengah yang terlihat melebar dan candle yang telah kembali ke garis MA. Indikator stochastic pun menunjukan penurunan menuju zona tengah di level 52%.

Indikator ADX bergerak flat ketika  +DI menunjukan pergerakan yang melemah di level 51.7. Dengan kondisi teknikalnya, maka diperkirakan harga SMBR masih akan lanjutkan pelemahan di level support Rp 356 hingga resistance Rp 460.

 

Regi Fachriansyah /Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens

pic:pabrik semen baturaja/antara


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*