Semakin Mendekati Kenaikan Suku Bunga AS, Emas Makin Jatuh


shadow

FINANCEROLL – Pelaku pasar yakin bahwa tenggat kenaikan suku bunga AS makin dekat, tak heran mereka makin ramai menjual emas dan mendorong harga emas jatuh dan berakhir di posisi terendah dalam lima minggu ini. Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Februari anjlok 1.2 persen ke $1,207.70 per ons.

Dikuartal ketiga, harga emas turun sebesar 8.4 persen sejalan dengan kenaikan ekonomi AS. Dalam pertemuan berkala Bank Sentral AS, The Federal Reserve selama dua hari mulai esok, diyakini pasar bahwa para pejabat tersebut akan memperdebatkan masalah waktu menaikkan suku bunga yang sejak 2008 telah dipangkas hingga kini mendekati nol persen.

Bulan lalu, harga emas turun ke posisi harga terendah dalam empat tahun terakhir ini. Jatuhnya harga emas ini dibarengi dengan kenaikan bursa saham dan anjloknya harga minyak mentah dunia. Kendali jatuhnya harga emas lebih dominan dipicu membaiknya ekonomi AS dan jajak terkini pada para pejabat The Fed yang optimis kenaikan suku bunga akan dilakukan pada 2015 nanti. Beberapa investor yang belum yakin, masih menunggu hasil pertemuan The Fed untuk memastikan arah pasar lebih lanjut.

Kepastian kenaikan suku bunga AS ini membuat pasar lebih memilih aset mata uang dan saham dibandingkan emas sebagai sarana investasi. Dolar AS sendiri makin kuat terlihat dari kenaikan indek Dolar AS yang naik 0.3 persen atas 10 mata uang besar lainnya. Bahkan pada 8 Desember kemarin, Dolar AS mampu menduduki posisi tertinggi dalam lima tahun terakhir ini. Menguatnya Dolar AS alhasil memukul harga Emas.

Harga Emas yang sebelumnya naik 70 persen dalam periode Desember 2008 hingga Juni 2011 setelah beberapa bank sentral menerapkan kebijakan moneter yang longgar sehingga suplai uang membesar, mendorong kenaikan inflasi – akhirnya di 2013  harus turun 28 persen. Ini merupakan penurunan terbesar dalam tiga puluh tahun terakhir, oleh membaiknya ekonomi AS.

Pada minggu lalu, harga emas sempat berbalik arah dengan naik 2.7 persen, yang merupakan kenaikan tertingginya sejak Juni silam. Hal ini bersamaan dengan aksi ambil untung Dolar dan bursa saham, dengan memanfaatkan jatuhnya harga minyak dunia.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*