Semakin Matang, Pengusaha Wanita Siap Bersaing Di MEA

shadow

Ikatan Wanita Pengusa Indonesia (IWAPI) tahun ini genap berusia ke-41. Didirikan pada tahun 1975 yang pada waktu itu masih bernama IPWI (Ikatan Pengusaha Wanita Indonesia) dan berganti nama menjadi IWAPI dalam kongres pertamanya di tahun 1978.

FINANCEROLL – Organisasi yang didirikan oleh pengusaha wanita nasional Dewi Motik Poernomo ini pada tahun merayakan dengan tema “Satukan Hati, Tingkatkan Inovasi dan Daya Saing Produk Bangsa Guna Memenangkan Pasar Global”. Bukan tanpa sebab IWAPI mengambil tema tersebut, saat ini Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya telah menjalankan kesepakantan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sebagai bentuk regionalisme pasar diantara negara-negara anggota ASEAN.

Selama 41 tahun berdiri, IWAPI menjadi salah satu motor penggerak pengembangan usaha kecil di daerah. Sebagai bentuk perayaan dan sekaligus melakukan rapat kerja nasional (RAKORNAS), hari Kamis (10/03/2016) dibuka oleh Ibu Mufidah Jusuf Kalla, istri Wakil Presiden di Jakarta. Ibu Mufida menyatakan dalam pesannya bahwa lewat RAKORNAS IWAPI ini dapat mengangkat sebaik-baiknya strategi nasional dalam memenangkan persaingan global.

Dalam sambutannya, Ketua Umum IWAPI, Dyah Anita Prihapsari menegaskan bahwa kita sudah memasuki era MEA, mau tidak mau kita harus berjuang keras serta berdaya saing tinggi. Meski Indonesia terimbas perlambatan ekonomi global, namun kita sudah kuat dan lebih cerdas, semangat anggota IWAPI tidak surut dalam meningkatkan daya saing. Nita Yudi, demikian akrab dipanggil mengajak semua anggota IWAPI agar bersatu mengunggulkan masing-masing produk bangsa untuk memenangkan persaingan di pasar global. Indonesia harus bisa berbenah diri, kita kaya sumber daya alam dan manusia. Kita hanya perlu fokus dalam memaksimalkan produk lokal dan pergunakan peluang pasar MEA untuk genjot ekspor,” ujarnya. Nita Yudi mengatakan, saat ini IWAPI memiliki 30 ribu anggota aktif, semakin matang dalam usianya dan tertantang untuk menjawab persaingan global. Sebanyak 85 persen diantaranya merupakan pengusaha mikro dan kecil, 13 persen pengusaha menengah, dan dua persen lainnya merupakan pengusaha besar.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*