Seluruh Mata Uang Asia Tekuk Lutut di Hadapan Dolar AS

Jakarta -Penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) makin tak terbendung. Mata uang negara-negara Asia pun dipaksa bertekuk lutut.

Pagi tadi, dolar AS dibuka di kisaran Rp 13.466 dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 13.440.

Seperti dikutip dari data perdagangan Reuters, Senin (27/7/2015), hingga menjelang sore ini mata uang Paman Sam ada di level Rp 13.450. Ini merupakan posisi dolar AS yang sama pada Agustus 1998.

Hal yang sama juga terjadi terhadap ringgit Malaysia, mata uang negeri jiran ini jatuh ke titik terendahnya dalam 17 tahun terakhir alias setara pada masa krisis finansial 1998.

Pada perdagangan hari ini ringgit dibuka turun 0,1% ke posisi 3,811 per dolar AS. Level ini lebih rendah dari posisinya pada September 1998.

Selain itu, dolar Singapura juga melemah hari ini terhadap dolar AS, yaitu di kisaran SG$ 0,73 dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya di SG$ 0,72.

Dolar Singapura juga sudah mengalami pelemahan yang signifikan dalam 10 tahun terakhir. Pada tahun 2015 dulu dolar AS diperdagangkan dengan kurs SG$ 5,8.

Sementara baht Thailand sudah terus melemah terhadap dolar AS dalam dua tahun terakhir. Posisi dolar AS terakhir di 34,8 baht, sedangkan dua tahun lalu masih di kisaran 29,6 baht.

Mata uang negeri kangguru juga mengalami hal yang sama. Dolar AS setara AU$ 0,72 hari ini. Ini sama dengan posisi pada 10 tahun yang lalu.

(ang/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*