Financeroll – Perdagangan bursa komoditas berjangka di hari Selasa(26/1), harga emas dan perak terpantau terus memperkokoh kenaikan sejak awal pekan ini, ketika sentimen pasar tengah menahan diri untuk mengantisipasi laporan kebijakan The Fed pada pekan ini.
Berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, emas berjangka pengiriman Februari terpantau naik 0.83% dengan diperdagangkan pada level $1.114.30 per troy ounce di divisi Comex, AS. Sedangkan untuk perak berjangka pengiriman Maret terpantau naik 0.29% di level $14.295 per troy ounce.
Harga emas terlihat terus memperkokoh posisi untuk alami kenaikan sejak awal pekan ini, ketika permintaan dollar AS menurun ditengah sentimen pasar yang menahan diri dalam mengantisipasi laporan kebijakan The Fed pada Kamis besok.
Pasar merasa yakin, bahwa hasil pertemuan kebijakan tersebut akan memperlihatkan pesimisme dari The Fed. Perkiraan tersebut telah muncul ketika pertumbuhan domestik bruto AS telah mengindikasikan pelemahan di kuartal empat dimana hanya tumbuh sebesar 0.8% setelah alami kenaikan sebesar 2.0% di kuartal tiga. Apabila hasil pertemuan kebijakan The Fed benar memperlihatkan kekhawatiran para pejabat bank sentral terhadap pemulihan ekonomi mereka, maka bisa dipastikan emas siap berada di jalur dalam membukukan kenaikan mingguan.
Sementara itu, harga emas nantinya akan berpeluang mengalami gejolak pergerseran harga kembali ketika pasar dihadapkan dengan laporan kepercayaan konsumen Amerika. Survei ekonom telah memperkirakan bahwa bahwa kepercayaan konsumen AS akan naik menjadi 96.6 di bulan Januari.
Sejalan dengan laporan tersebut, jika data actual memperlihatkan kenaikan kepercayaan konsumen AS maka harga emas berpotensi mengalami penurunan dan mendorong dollar AS mengalami penguatan. Hal ini terjadi mengingat pergerakan emas cenderung berlawanan terhadap greenback. Begitupun sebaliknya, apabila data actual kepercayaan konsumen AS mengalami penurunan maka hal tersebut merupakan peluang bagi harga emas melanjutkan rally. (Aditya Arief – FR)
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind