Selasa Siang, Rupiah Menguat ke Posisi Rp  12.961/USD


shadow

Financeroll – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (14/4) pagi  hingga siang, bergerak menguat tipis sebesar satu poin menjadi Rp 12.960 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.961 per dolar AS.  Data Amerika Serikat (AS)  yang kurang mendukung yakni defisit neraca anggaran yang tercatat meningkat menjadi salah satu faktor rupiah bergerak cukup stabil sehingga memberikan ruang bagi rupiah bergerak positif meski tipis.

Departemen Keuangan AS mencatat defisit anggaran pemerintah federal AS mencapai 52,9 miliar dolar AS pada Maret, dibandingkan dengan defisit 36,9 miliar dolar AS pada tahun lalu. Dan defisit dalam enam bulan pertama tahun fiskal 2015 mencapai sebesar 439,5 miliar dolar AS, naik 6,3 persen dari periode sama tahun lalu.  Meski demikian,  turunnya neraca perdagangan Tiongkok secara keseluruhan memberikan sentimen negatif pada laju mata uangnya sehingga berpotensi memberikan imbas negatif pada laju mata uang di kawasan Asia.

Mata uang dolar AS masih berpeluang menguat kembali, apalagi ekspektasi kenaikan suku bunga AS masih membayangi pasar uang negara-negara berkembang. Pemangkasan proyeksi pertumbuhan Indonesia oleh Bank Dunia ke 5,2 persen semakin jauh dari target pemerintah yang 5,7 persen, situasi itu akan menjadi sentimen negatif bagi mata uang rupiah.

Di sisi lain,  pelaku pasar juga sedang menanti kebijakan Bank Indonesia (BI)  dalam Rapat Dewan Gubernur. Penting ditunggu perubahan pandangan BI   terhadap angka inflasi serta pertumbuhan ekonomi domestik.  Sementara itu terpantau, pergerakan mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada pukul 10.00 WIB bergerak melemah sebesar 10 poin menjadi Rp 12.971 per dolar AS. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*