Selasa Siang, Rupiah Melemah ke Posisi Rp  13.634/USD

shadow

BenzanoLaju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (10/11) pagi hingga siang, bergerak menguat tipis 10 poin menjadi Rp 13.634 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.644 per dolar AS.  Kurs rupiah bergerak menguat tipis seiring dengan sentimen data tenaga kerja nonpertanian Amerika Serikat (AS) yang cenderung mereda sehingga menahan laju penguatan dolar AS.

Penguatan nilai tukar rupiah masih cenderung terbatas mengingat bank sentral Eropa (ECB) akan mengambil langkah menurunkan salah satu tingkat suku bunga acuannya di bulan Desember mendatang.  Mata uang euro berada di bawah tekanan setelah empat anggota dewan kebijakan ECB menyatakan sepakat untuk menurunkan salah satu tingkat suku bunga acuannya di bulan Desember. Kebijakan ECB yang kontras dengan bank sentral AS dapat berdampak negatif bagi mata uang di negara-negara berkembang.

Peluang nilai tukar rupiah kembali melemah cukup terbuka menyusul sentimen positif di dalam negeri yang masih minim.  Saat ini pelaku pasar cenderung masih masuk ke mata uang dolar AS dibandingkan mata uang berisiko seperti rupiah. Akibatnya, peluang dolar AS untuk kembali terapresiasi masih terbuka.

Diharapkan  Bank Indonesia (BI)  dapat menjaga fluktuasi nilai tukar rupiah agar bergerak di kisaran yang tidak terlalu lebar sehingga makroekonomi dan sistem keuangan di dalam negeri stabil.  Posisi cadangan devisa per akhir Oktober 2015 sebesar 100,7 miliar dolar AS yang masih cukup membiayai 7,1 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor diharapkan dapat dinilai positif oleh pelaku pasar uang sehingga menjaga laju rupiah. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*