Selasa Siang, Rupiah Melemah ke Posisi Rp  13.608/USD

shadow

Financeroll – Laju nilai tukar rupiah di pasar uang antarbank di Jakarta, Selasa pagi bergerak melemah sebesar 201 poin menjadi Rp 13.608 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 13.407 per dolar AS.  Penurunan harga minyak menjadi salah satu sentimen negatif bagi kurs negara berkembang, termasuk rupiah sehingga mengalami koreksi terhadap dolar AS.

Penguatan rupiah yang terjadi mulai terbatas seiring kenaikan yang cukup kencang dalam beberapa hari terakhir, apalagi harga minyak dunia juga mulai mengalami penurunan. Nilai tukar rupiah menyesuaikan dengan kondisi riil di lapangan meski peluang kenaikan suku bunga bank sentral AS cukup kecil pada tahun ini.

Meski demikian, diharapkan sentimen dari masih tingginya ekspektasi pelaku pasar akan realisasi kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah maupun Bank Indonesia dapat menjaga nilai tukar domestik.  Pelaku pasar juga sedang menanti data neraca perdagangan periode September 2015 dan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) yang akan dirilis pada pekan ini. Diharapkan juga data neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami surplus.

Selain itu,  masih adanya peluang kenaikan suku bunga AS (Fed fund rate) pada tahun 2015 ini menjadi salah satu faktor yang menopang dolar AS untuk kembali bergerak naik.  Sejumlah data ekonomi AS seperti data penjualan ritel, produksi industri, dan testimoni sejumlah petinggi bank sentral Amerika Serikat masih diantisipasi pasar. Diharapkan memberikan kejelasan mengenai peluang kenaikan suku bunga. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*