Financeroll – Perdagangan bursa komoditas berjangka di hari Selasa(1/12), harga emas dan perak terpantau alami kenaikan dengan didukung oleh peningkatan aktifitas manufaktur Tiongkok tadi pagi.
Berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, harga emas berjangka pengiriman Februari terpantau naik 0.27% dengan diperdagangkan pada level $1.068.00 per troy ounce di divisi Comex, AS. Sedangkan untuk perak berjangka pengiriman Desember terpantau naik 0.64% dengan diperdagangkan pada level $14.140 per troy ounce.
Harga emas terlihat mendapat dukungan untuk bergerak di zona hijau pada hari ini, setelah laporan ekonomi Tiongkok berhasil mendorong kenaikan pada harga komoditas logam. Meski masih mengalami kontraksi, akan tetapi PMI Manufaktur Tiongkok mengalami kenaikan yang disesuaikan secara musiman menjadi 48.6 di bulan November dari 48.3 di bulan Oktober, dalam sebuah laporan resmi yang dirilis oleh Markit.
Pernyataan “hawkish” dari Bank Sentral Australia juga terlihat menjadi faktor lain yang turut mendorong harga emas kembali menanjak tadi pagi. Reserve Bank of Australia telah kembali memutuskan untuk bertahan pada suku bunga tingkat rendah 2%. Di kesempatan kali ini juga, Gubernur RBA Glenn Stevens mengatakan bahwa Australia cenderung melihat perluasan ekonomi secara moderat, meskipun penurunan besar dalam investasi pertambangan. Akan tetapi ia mencatat bahwa prospek inflasi mungkin mampu untuk mengurangi lebih lanjut.
Sementara itu, menguatnya pertumbuhan ekonomi Eropa dan Inggris juga berhasil menekan permintaan greenback untuk alami penurunan sehingga hal ini menjadi peluang bagi emas melanjutkan kenaikan. Meski demikian, pergerakan harga emas nantinya akan kembali diuji ketika terdapatnya serangkaian laporan fundamental AS nanti malam. Di wilayah AS, laporan tersebut meliputi sebuah data aktifitas manufaktur oleh Markit dan dilanjutkan dengan laporan PMI Manufaktur dari Institute for Supply Management. (Aditya Arief – FR)
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind