Sekali Tepuk, Trump Effect Rontokkan Rupiah

INILAHCOM, Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah yang terus merosot hingga mendekati Rp 14 ribu per US$, memang bikin miris. Namun, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita punya pandangan berbeda.

Kata Mendag Enggar, pelemahan mata uang Garuda ini, hanya bersifat sementara.
“Ini kan shocking sesaat karena berbagai rumor dan mengaitkan berbagai hal,” kata Mendag Enggar di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (11/11/2016).

Enggar bilang, menguatnya mata uang Uncle Sam ini, akan sedikit mengganggu kegiatan ekspor. Di mana, ekspor bakal berfluktuasi, kemudian bisa terkoreksi dalam rentang 3% hingga 4%. “Saya juga kaget kok dalam banget,”ujarnya.

Kendati begitu, Mendag Enggar menilai, ekspor dalam negeri tak semata-mata ditentukan oleh nilai tukar. Seperti yang terjadi saat Inggris Raya memutuskan untuk memisahkan diri dari Uni Eropa beberapa waktu lalu. “(Inggris) hanya terkoreksi sedikit,”imbuhnya.

Mengutip data Bloomberg rupiah mengalami tekanan yang cukup berat. Bahkan, pelemahan Rupiah sepanjang perdagangan sempat menyentuh 575 poin ke level Rp 13.712 per US$. Pada penutupan kemarin, Kamis (10/11), Rupiah ditutup di level Rp 13.138 per US$.

Sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan voltilitas rupiah yang terjadi saat ini hanya bersifat temporer atau sementara, ini imbas dari isu rencana Bank Sentral AS, the Federal Reserve untuk menaikan suku bunga setelah Donald Trump terpilih. [ipe]

 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*