Sejumlah BPR Beralih ke Syariah


shadow

Financeroll – Ketatnya persaingan mendapatkan dana murah, membuat sejumlah bank perkreditan rakyat (BPR) di Sumatra Barat merencanakan migrasi ke syariah.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sumbar Yerismal mengakui sejumlah BPR di daerah itu tengah merumuskan rencana untuk migrasi ke syariah, mengingat sulitnya persaingan menghimpun dana di bisnis konvensional.

Faktanya memang syariah lebih menjanjikan di Sumbar. Beberapa BPR tengah menyusun rencana untuk migrasi ke syariah.

Yerismal menyebutkan setidaknya delapan BPR sudah menyatakan kemungkinan mengubah haluan bisnis dengan bergerak di sektor perbankan syariah. Saat ini, dari 102 BPR yang ada di daerah tersebut baru tujuh BPR yang fokus di syariah.

Pengawas Bank Senior Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar Bob Haspian mendukung jika BPR beralih haluan menggarap bisnis syariah, karena kinerja perbankan syariah di daerah tersebut cukup menjanjikan.

“Kami dukung BPR yang berencana hijrah ke syariah, karena trennya kinerja syariah memang cukup menjanjikan di Sumbar,” katanya.

Apalagi sejumlah BPR sedang dalam kondisi kesulitan modal akibat lemahnya manajemen dan kalah bersaing menghimpun dana masyarakat. Migrasi ke syariah bisa menjadi solusi mengingat tingginya kepercayaan masyarakat setempat terhadap perbankan syariah.

Namun, hingga saat ini belum satupun BPR yang mengajukan izin rencana perubahan bisnis bank ke OJK. Data OJK per Agustus tahun lalu menunjukkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) 16 perbankan syariah di Sumbar tumbuh 14,45% atau Rp2,49 triliun dari Agustus 2013 yang hanya Rp2,17 triliun.

Sedangkan kinerja pembiayaan memang sedikit turun 1,77% menjadi Rp3,69 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,76 triliun. Hal itu disebabkan karena perbankan lebih hati-hati menyalurkan pembiayaan untuk mengantisipasi tingginya pinjaman bermasalah atau (nonperforming financing/NPF).


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*