Sejarah Terulang, Harga Emas Bisa Membosankan

shadow

FINANCEROLL – Puncak harga Emas di tahun 2011, serupa dengan puncak harga emas di tahun 1980. Jika Sejarah pola pergerakan harga emas ini memang terulang, selanjutnya harga emas bisa sangat membosankan, datar dikisaran harga $1000/onz hingga 2035.

Dalam dua tahun terakhir ini, harga emas bergerak dalam bentang kisaran $200, antara harga $1.050 hingga $1.250/onz. Periode ini bisa dikatakan sebagai masa tenang dari pergerakan harga emas dibandingkan pergerakan harga emas pada periode 2005 – pertengahan 2013 dimana harga emas naik $1200/onz sebelum berbalik dan turun pada kisaran harga saat ini $1.085/onz.

Lebih dalam lagi, saat melihat pergerakan harga emas sejak 1975 hingga 2015, akan didapati dua buah puncak harga emas, pertama pada 1980 dan kedua pada 2011. Jika kita membandingkan pola pergerakan untuk membentuk puncak harga emas, maka persamaan puncak harga tersebut akan semakin jelas.

Meskipun bisa dikatakan mirip pola pergerakan harga emas tersebut, namun dalam konteks sentimen penggeraknya sesungguhnya sangat berbeda.Pada 1980, terjadi kenaikan inflasi di AS hingga dua digit, dimana suku bunga yang efektif saat itu adalah sebesar diatas 17%. Saat ini, inflasi bisa dikatakan sangat kecil dan suku bunga AS sendiri bahkan sekitar 0%.

Harga emas sesudah memuncak di tahun 1980, kemudian turun dan sejak 1983 hingga 2005, sepanjang periode 22 tahun tidak banyak bentangan pergerakan harga emas. Dengan kata lain, ini merupakan periode yang membosankan dengan sedikit sekali fluktuasi harga. Harga Emas cenderung datar. Sebabnya, kepanikan pasar mereda seiring dengan masalah inflasi yang terkendali.

Pada 2011, sumber kenaikan harga emas adalah kepanikan akibat krisis keuangan. Kini kepanikan tersebut sudah mereda.

Jika sejarah terulang, pergerakan harga emas dengan pola yang serupa akan menghasilkan dua dekade perjalanan harga yang membosankan. Harga emas akan bergerak dikisaran $1.000/onz hingga 2035.(Lukman Hqeem)

#Artikel selengkapnya bisa dibaca pada Majalah Financeroll No.23


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*