Sebab Rupiah Jadi Mata Uang 'Sampah'

TEMPO.CO , Jakarta:Pengamat pasar uang Farial Anwar mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dollar terus merosot lantaran tidak ada kemampuan memepertahankan stabilitas mata uang. “Sehingga rupiah masuk ke dalam daftar uang sampah. Ini yang memprihatinkan,” ujar Farial saat dihubungi Tempo, Ahad, 14 Desember 2014. (Baca : Rupiah Masuk Lima Besar Mata Uang Tak Dihargai)

Rupiah masuk ke dalam daftar lima besar mata uang yang dianggap paling tidak berharga di dunia versi The Richest. Farial mengatakan fenomena tersebut terjadi akibat adanya pembenaran terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar semakin merosot. “US$ 1 bisa mencapai puluhan ribu. Selalu ada pembenaran di level 10 ribu oke, 11 ribu oke. Harus ada upaya untuk mengendalikan ini,” ujar Farial. (Baca: Akhir Pekan, Pelemahan Rupiah Terparah Se-Asia)

Salah satu upaya mengendalikan nilai tukar rupiah, kata Farial, adalah dengan memperketat regulasi lalu lintas devisa asing. Caranya antara lain, “dengan mengendalikan hot money asing yang masuk ke Indonesia,” ujar Farial.

Fahrial mengatakan selama ini dana asing bebas keluar masuk kapan saja tanpa ada jangka waktu yang pasti. “Dana ini bisa masuk ke mana saja seperti saham dan surat utang,” ujar Farial.

Dengan membuat aturan yang ketat mengenai lalu lintas asing ini, Farial menilai ini adalah langkah yang tepat untuk bisa mempertahankan penguatan nilai tukar rupiah. Sedangkan untuk redenominasi, Farial berpendapat bukan langkah yang tepat untuk menguatkan nilai tukar rupiah.

Redenominasi atau penghilangan tiga angka nol di belakang mata uang, kata Farial, bertujuan agar tidak malu sebagai negara yang mata uangnya puluhan dolar terhadap rupiah. “Ini sangat memalukan,” ujar farial.

DEVY ERNIS

Berita Terpopuler
Pramugari AirAsia Disiram Air Panas, Ini Sebabnya
Tutut Minta Putusan Arbitrase TPI Dibatalkan
Prabowo Disebut Pernah ke Kantor Gubernur Fahrurrozi
Mereka yang Terpilih, Tokoh Tempo 2014


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*