Sampai Kapan Suku Bunga Negara Maju Akan Tetap Rendah?

Naiknya tingkat pertumbuhan ekonomi di negara berkembang dan investasi yang lemah di negara maju menunjukkan bahwa suku bunga riil akan tetap rendah dalam waktu yang cukup lama.

Ada beberapa alasan bagaimana kondisi ini bisa terjadi, pertama permintaan di negara maju tampaknya akan tetap cukup lesu karena sisa dampak negatif dari krisis keuangan global. Kedua, tingkat pertumbuhan ekonomi di beberapa negara berkembang secara struktural masih cukup tinggi dan ketiga, kebijakan di beberapa negara memungkinkan mereka untuk mempertahankan suku bunga rendah untuk membantu perekonomian mengatasi tingginya tingkat utang publik dan swasta.

Tingkat suku bunga  yang rendah bisa dilihat terutama di negara seperti Jepang dan zona euro. Di mana bank sentral di negara dan wilayah tersebut cenderung memberi insentif yang kuat untuk menjaga tingkat suku bunga yang rendah.

Contohnya Bank of Japan yang menghadapi tugas berat untuk meningkatkan inflasi secara permanen untuk menempatkan utang publik pada jalur yang berkelanjutan. Di samping itu, Bank Sentral Eropa juga berada di bawah tekanan untuk mempertahankan suku yang sangat rendah dalam rangka membantu pemerintah negara-negara di bawah mereka mengurangi beban utang melalui proses represi keuangan, terutama mengingat ancaman deflasi yang semakin jelas.

Sebelumnya, World Economic Outlook yang dirilis oleh IMF juga menekankan bahwa tidak ada alasan kuat untuk mengharapkan pertumbuhan ekonomi kembali ke tingkat rata-rata seperti di periode tahun 2000-an yang sekitar 2 persen.

Perkiraan tersebut dikoordinasikan dengan pandangan yang diungkapkan oleh bank sentral beberapa negara maju, termasuk The Fed dan Bank of England. Sepertinya Federal Reserve kemungkinan akan menaikkan suku bunga relatif cepat karena lebih baiknya pemulihan ekonomi di Amerika Serikat.

 

Rizki Abadi/journalist/VM/VBN-en.ce

Editor : Jul Allens

image : Wikipedia


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*