Saham Unggulan Diminati, Pasar Uang Domestik Bergerak Positif


shadow

Financeroll – Pada perdagangan Kamis (25/9) nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta  sore  menguat 15 poin menjadi Rp 11.968 dibandingkan dengan posisi sebelumnya Rp 11.953 per dolar AS.  Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau sepanjang hari berkat aksi beli pemodal lokal. Indeks pun melaju 27 poin.  Saham-saham yang kemarin kena koreksi kini bisa menguat. Indeks mampu naik ke titik tertingginya hari ini di 5.213.

Dolar AS menguat setelah data penjualan rumah baru di AS menunjukkan kenaikan. Situasi itu dapat memberikan bukti berlanjutnya pemulihan ekonomi negeri Paman Sam itu sehingga outlook kebijakan bank sentral AS (the Fed) untuk menaikkan suku bunganya cukup kuat.

Setiap kali muncul ekspektasi kenaikan suku bunga AS (Fed rate), mata uang rupiah cenderung mengalami pelemahan. Apalagi, sentimen the Fed untuk menaikkan suku bunga lebih cepat setelah mengakhiri program pembelian obligasinya juga masih kuat.   Pergerakan mata uang rupiah terhadap dolar AS saat ini lebih bersifat koreksi menyusul minimnya sentimen positif baik dari dalam negeri maupun eksternal untuk dapat menopang nilai tukar domestik.

Merebaknya harapan akan adanya pelonggaran moneter dari bank sentral Tiongkok untuk menjaga ekonominya dapat memberikan sentimen positif bagi Indonesia sehingga pelemahan rupiah tidak terlalu dalam.  Outlook perekonomian mitra dagang utama Indonesia itu bisa berdampak positif bagi rupiah ke depannya.   Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI)  pada hari Kamis (25/9) tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp 11.947 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 11.976 per dolar AS.

Dari bursa saham, menutup perdagangan Sesi I, IHSG naik 18,100 poin (0,35%) ke level 5.192,107. Penguatan IHSG sedikit melambat gara-gara aksi ambil untung investor asing.  Meski melambat tapi IHSG berhasil bertahan di zona hijau. Pemodal domestik masih mendominasi dengan aksi beli di lantai bursa.

Pada akhir perdagangan, Kamis (25/9), IHSG ditutup melaju 27,372 poin (0,53%) ke level 5.201,379. Sementara Indeks LQ45 ditutup menanjak 5,696 poin (0,65%) ke level 884,410.  Saham-saham konsumer memimpin penguatan. Namun masih ada sektor yang terkena aksi ambil untung investor asing, yaitu industri dasar, dan aneka industri.

Tercatat investor asing masih terus melepas saham. Transaksinya sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) sekitar Rp 500 miliar di pasar reguler.  Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 194.146 kali dengan volume 5 miliar lembar saham senilai Rp 5 triliun. Sebanyak 181 saham naik, 121 turun, dan 81 saham stagnan.

Sementara itu, bursa di Asia masih bergerak mixed hingga penutupan perdagangan hari ini meski sudah diberi sentimen positif dari bursa global. Aksi jual marak terjadi di pasar saham Hong Kong.  Berikut situasi dan kondisi di bursa-bursa regional sore ini:  Indeks Nikkei 225 melonjak 206,69 poin (1,28%) ke level 16.374,14, Indeks Hang Seng melemah 153,48 poin (0,64%) ke level 23.768,13, Indeks Komposit Shanghai naik 1,53 poin (0,07%) ke level 2.345,10, dan  Indeks Straits Times menipis 0,10 poin (0,01%) ke level 3.292,71. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*