Saham Tokyo Dibuka Melemah Setelah 10 Hari Naik

INILAHCOM, Tokyo – Bursa saham Tokyo dibuka 0,20 persen lebih rendah pada Jumat (29/5/2015), mengambil jeda setelah naik selama 10 hari terakhir, ketika sejumlah data yang lesu memicu kekhawatiran tentang ekonomi Jepang.

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo merosot 41,19 poin menjadi 20.510,27 di awal perdagangan.

Sesi kemenangan Nikkei pada Kamis menandai reli berturut-turut terpanjang sejak reli 13-hari pada Februari 1988 selama hari-hari memabukkan “bubble” (gelembung) pasar saham Jepang.

Sesaat sebelum pasar dibuka, pemerintah merilis serangkaian data yang menunjukkan pengeluaran rumah tangga membukukan penurunan mengejutkan pada April, sementara inflasi dan produksi (output) pabrik juga lesu.

Pasar Tokyo juga menerima dukungan lemah dari Wall Street di mana Dow Jones Industrial Average turun 0,20 persen, mengikuti penurunan di bursa Eropa, di tengah kekhawatiran tentang dana talangan (bailout) Yunani.

Ketua Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde, yang sedang menghadiri sebuah pertemuan G7, dilaporkan memperingatkan potensi keluarnya Yunani dari 19 negara zona euro dan mengatakan skenario seperti itu tidak akan menjadi pekerjaan mudah “seperti berjalan-jalan di taman” untuk kawasan mata uang tunggal.

Pasar khawatir bahwa pemerintah Yunani yang sedang kehabisan uang tunai dan mungkin tidak memiliki cukup uang untuk membayar pinjaman dari IMF yang akan jatuh tempo dalam serangkaian pembayaran mulai 5 Juni.

Dalam perdagangan valas, dolar, yang sempat naik ke 124,46 yen pada Kamis, mencapai tingkat tertinggi sejak Desember 2002, melemah menjadi 123,82 yen.

Euro pulih sedikit menjadi 1,0960 dolar dan 135,72 yen dari 1,0947 dolar dan 135,70 yen pada Kamis sore di New York.

Data Jepang menunjukkan belanja rumah tangga turun 1,3 persen pada tahun ini, memperpanjangan penurunannya untuk bulan ke-13 berturut-turut kementerian dalam negeri mengatakan.

Produksi pabrik Jepang berbalik naik 1,0 persen bulan ke bulan pada April, membalikkan penurunan di bulan sebelumnya, kata kementerian perdagangan.

Data terpisah menunjukkan inflasi inti, tidak termasuk harga makanan segar yang volatil, mencapai 0,3 persen tahun-ke-tahun jauh di bawah target inflasi bank sentral Jepang sebesar 2,0 persen. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*