Saham SMGR Berpeluang Melaju ke Rp20.656

INILAHCOM. Jakarta – Harga saham PT Semen Indonesia (SMGR), berpeluang ditransaksikan dengan Price Earnings Ratio (PER) 16 kali setahun ke depan. Artinya, saham ini masih bertenaga naik 55% ke Rp20.656 dari harga saat ini.

Pada sesi I perdagangan Senin (11/05/2015) saham PT semen Indonesia (SMGR) ditutup turun Rp75 (0,6%) ke Rp13.250 per saham.

Penguatan harga saham SMGR pada pekan lalu mencapai 6,6%. “Pada pekan lalu harga saham SMGR menguat 6,6% atau sebesar Rp13325. Akan tetapi jika dibandingkan pada awal tahun, harga sahamnya masih terkoreksi 17,7% menyusul sentimen negatif atas intervensi pemerintah dalam menentukan harga jual semen di awal tahun,” kata David Sutyanto, analis riset First Asia Capital kepada INILAHCOM, di Jakarta, Senin (11/5/2015).

Saham SMGR kembali diakumulasi pelaku pasar pada pekan lalu, terkait meningkatnya belanja pemerintah di sektor infrastruktur memasuki kuartal II 2015.

Secara fundamental, saham SMGR memiliki peluang ditransaksikan dengan PE 16 kali setahun ke depan, sesuai dengan PE industri, atau berpeluang mencapai target harga di Rp20.656. “Itu artinya punya ruang penguatan 55% dari harga saat ini,” kata dia.

Lebih jauh David menjelaskan, sepanjang kuartal-I 2015, pertumbuhan ekonomi nasional hanya sebesar 4,7%. Mengamati kebutuhan industri semen untuk menyangga pembangunan, secara sektoral, penggunaan semen nasional pada tahun ini diproyeksikan tumbuh sekitar 6% atau mencapai 63,49 juta, jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya tumbuh 3,3%.

David menerangkan, industri semen masih terkendala dengan kenaikan biaya energi, dan tren pelemahan rupiah. “Tantangan industri semen adalah kenaikan biaya energi menyusul harga minyak mentah saat ini berada pada area bottom, sehingga ke depan peluang penguatan lebih besar dibandingkan ke bawah, dan tren pelemahan rupiah atas dolar AS,” tuturnya.

Tercatat pendapatan SMGR pada 2014 tumbuh 10,14% mencapai Rp26,98 triliun dari 2013 lalu di Rp24,50 triliun. Sedangkan di bottom line, laba bersih SMGR 2014 lalu tumbuh 3,64% mencapai Rp5,56 triliun, melambat dari 2013 lalu yang tumbuh 10,79%.

Earning Price per Share (EPS) 2014 sebesar Rp938 naik dari EPS 2013 Rp905 per saham. “Tahun ini kami memperkirakan pendapatan bersih berpeluang tumbuh 18,27% mencapai Rp31,92 triliun, dengan asumsi volume penjualan semen tumbuh 7% mencapai 28 juta ton dengan harga jual ratarata turun 5%,” ungkap dia.

Sedangkan laba bersih 2015 diperkirakan tumbuh 37,77% mencapai Rp7,66 triliun dengan marjin 24%. “EPS proyeksi tahun ini diperkirakan mencapai Rp1291 per saham,” ucapnya.

Hingga kuartal-I 21015 pendapatan bersih mencapai Rp6,34 triliun atau tumbuh tipis 2,63% secara tahuanan. Pendapatan bersih tersebut baru mencapai 20% dari proyeksi tahun ini. Sementara bottom line, laba bersih kuartal-I 2015 mencapai Rp1,2 triliun atau turun 9% secara tahunan.

Pencapaian laba bersih hingga kuartal-I 2015 baru mencerminkan 15,7% dari proyeksi laba tahun ini. Pada harga Rp13.325 saat ini, harga SMGR hanya ditransaksikan dengan PE 10,3 kali.

Secara technical pergerakan harga saham tersebut membentuk pola long white candle yang mengindikasikan bullish continuation dengan target resisten di Rp13.700. Sedangkan level support bergeser ke Rp13.100. Saya rekomendasikan maintain buy dan stop loss di Rp12.800,” imbuhnya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*