Saham-saham Wall Street Berakhir Jatuh

INILAHCOM, New York – Saham-saham di Wall Street berakhir jatuh, Rabu (24/02/2016) pagi WIB. Tampak dengan ekuitas-ekuitas yang berhubungan dengan energi merosot karena harga minyak lebih rendah dan bank-bank besar turun akibat kekhawatiran pinjaman energi memburuk.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 188,88 poin (1,14 persen) menjadi berakhir pada 16.431,78. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 24,23 poin (1,25 persen) menjadi berakhir di 1.921,27, sedangkan indeks komposit Nasdaq turun 67,02 poin (1,47 persen) menjadi 4.503,58.

Harga minyak merosot lebih dari empat persen setelah Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali Al-Naimi mengesampingkan pemotongan produksi untuk mengatasi kejatuhan harga. Anggota Dow, Chevron dan ConocoPhillips, keduanya kehilangan hampir 4,5 persen.

Anggota Dow, JPMorgan Chase, merosot 4,2 persen setelah mengungkapkan rencana menyisihkan tambahan 600 juta dolar AS untuk menutupi kredit macet potensial di sektor pertambangan energi, dan dapat mencadangkan tambahan 1,5 miliar dolar AS bila kondisinya memburuk.

Bank of America kehilangan 3,0 persen dan Citigroup turun 3,3 persen. Anggota Dow, United Technologies, turun 0,8 persen menyusul pernyataannya bahwa ia menghentikan pembicaraan merger dengan Honeywell karena hambatan regulasi tidak dapat diatasi dan menentang pelanggan kuat yang akan membuat penggabungan itu mustahil.

Honeywell turun 0,9 persen. Anggota Dow lainnya, Home Depot, naik 1,4 persen setelah melaporkan bahwa laba kuartal keempatnya naik 6,7 persen menjadi 1,5 miliar dolar AS dan akan meningkatkan dividennya sebesar 17 persen.

Home Depot juga memproyeksikan pertumbuhan penjualan tokonya pada 2016 dari 3,7 persen menjadi 4,5 persen. Macy naik 3,0 persen setelah melaporkan laba kuartal keempat US$2,26 per saham, jauh di atas US$1,89 yang diperkirakan oleh para analis.

Cuaca dingin pada Januari mendongkrak penjualan di zona iklim utara. Fitbit menukik 20,8 persen karena memperkirakan pendapatan kuartal pertama 420 juta hingga US$440 juta, di bawah US$485 juta yang diperkirakan oleh para analis.

Prospek itu menyoroti kekhawatiran bahwa prospek perusahaan itu dapat terancam oleh persaingan dari Apple dan lain-lainnya. Cabot Oil and Gas tenggelam 10,6 persen karena sidang perdata dimulai di negara bagian Pennsylvania atas tuduhan bahwa proses fracking dari sumur Cabot mengkontaminasi air minum. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*