Saham Masih Sideways, Garuda Akan Lebih Serius Garap Pasar Asia

Emiten penerbangan plat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) merasakan pertumbuhan yang cukup baik dari pasar Asia. Penumpang Garuda dari China menuju Indonesia mengalami pertumbuhan 15 persen per tahunnya. Hal ini menjadi alasan bagi perseroan untuk terus mengembangkan penerbangan dari sejumlah kota besar di Indonesia menuju kota-kota besar di Asia.

Pasar China, Hong Kong dan Taiwan memiliki potensi yang cukup besar dimana komosisi penumpang rata-rata sebesar 70% wisatawan dan 30% pebisnis. Khusus untuk China, tingkat keterisian pesawat pada tahun 2013 mencapai 72%, dan untuk tahun ini ditargetkan dapat menyentuh angka 74%. 

Namun demikian, di tengah usaha perseroan untuk terus memperluas pangsa pasarnya, perlu diperhatikan pula besaran beban yang ditanggung. Tercatat pada laporan keuanga  di tahun 2013, GIAA mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 7,01% namun beban meningkat drastis menjadi 12,61% hal ini menimbulkan penyusutan nilai laba hingga hanya mencapai US$ 565 juta sementara di tahun 2012 tercatat sebesar US$ 145 miliar. dengan kata lain, tahun ini GIAA seharusnya lebih berfokus pada efisiensi dan pengurangan beban usaha.

Dari bursa saham, GIAA hari Selasa (18/4)  kembali dibuka naik ke Rp 484 dan hingga penutupan tetap berada di harga yang sama dengan hari perdagangan sebelumnya dengan volume perdagangan yang lebih sedikit dari perdagangan-perdagangan sebelumnya.

Secara teknikal, GIAA masih berada dalam tren konsolidasi dimana indikator MACD bergerak di area negatif, stochastic berada di area 50% atau area konsolidsi,dan RSI mendatar di area tengah. Dengan kondisi ini diperkirakan GIAA masih akan bergerak sideways di kisaran support Rp 479 hingga resistance 488. 

 

Adam Nugroho/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*