Saham BJBR Rally, Bank BJB Akan Tekan NPL yang Telah Naik Tahun 2013

Saham BJBR Rally, Bank BJB Akan Tekan NPL yang Telah Naik Tahun 2013

Tahun ini, PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten (BJBR) menargetkan menekan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) dalam program kredit usaha rakyat (KUR) dibawah 5%. Hal ini menjadi fokus penting jajaran petinggi BJBR mengingat pada tahun 2013 NPL KUR BJB anjlok cukup signifikan menjadi sebesar 13% setelah pada 2012  sebesar 6.6%.

Sebagai informasi, BJB sendiri merupakan BPD penyalur KUR terbesar kedua setelah Bank Jatim. Tahun lalu KUR yang disalurkan mencapai Rp 2,9 triliun. Tumbuh 31,81% dibanding akhir 2012 yang mencapai Rp Rp 2,2 triliun.

Nantinya, selama tiga bulan pertama 2014, BJB berupaya keras melakukan restrukturisasi kredit, ditambah melakukan penagihan yang semakin intensif, serta meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM bidang kredit mikro. Rentannya kondisi keuangan pelaku usaha mikro ini menuntut BJBR harus berhati-hati dan lebih bisa membimbing nasabahnya agar target turunnya NPL tersebut dapat tercapai.

Ketidakmampuan dan ketidakdisiplinan para debitur dalam memenuhi angsuran tiap bulan diduga kuat dampak dari kondisi makroekonomi sepanjang tahun lalu yang tidak stabil, ditandai dengan kenaikkan bahan bakar minyak (BBM) yang pada akhirnya memepengaruhi beban operasional bagi pelaku usaha kecil dan juga perubahan terhadap daya beli masyarakat.

Dari sisi fundamental, Bank miliki Provinsi Jawa Barat ini merupakan salah satu bank yang tergolong bank menengah, bukan bank kecil, namun juga tidak sebesar BMRI dan BBRI. Namun dari kondisi fundamental dapat bersaing dengan bank-bank BUMN besar lain.

Melihat harga saham BBJR saat ini,  (Rp. 965 per saham), BJBR cukup menjajikan yakni melihat dari kacamata risiko, BJBR tergolong tidak terlalu beresiko karena BJBR tidak banyak memberikan kredit ke perumahan. Ditambah, tahun 2013 ini pembayaran pajak Bumi dan Bangunan di Jawa Barat harus melalui BJBR sehingga ini menjadi keuntungan bagi BJBR karena ada kenaikan fee transaksi yang bisa diperoleh. 

Pada laporan keuangan pada kuartal III 2013, kondisi BJBR bisa bersaing dengan emiten lain untuk dipilih, memiliki nilai PER hanya 6x sementara profit growth mencapai 24,23% dan margin 19% merupakan kondisi yang saat ini cukup langka untuk perbankan. Pertumbuhan kredit sebesar 17.74% pada 2013, didukung dengan Return of Equity yang mencapai 21.72% terhitung cukup efisien dibanding emiten perbankan lainnya. Earning per share terhitung meningkat ke posisi 112.82 setelah sebelumnya hanya sebesar 97,5.

Dari lantai bursa saham pada perdagangan awal pekan (17/2/14), BJBR dibuka menguat 5 poin ke level 965 atau naik 0.52% dan sampai akhir perdagangan BJBR terus bergerak aktif sampai sempat menyentuh titik tertinggnya di 980 dan berakhir di Rp970 dengan volume perdagangan mencapai 8,31 juta saham.

Secara teknikal, BJBR sedang berusaha menembus resistancenya di 960. Jika hari ini harga sukses bertahan di atas level tersebut, diprediksi harga akan terus menguat menuju level resistance selanjutnya di 980. Indikator teknikal tunjukan potensi yang cukup besar bagi harga untuk menembus level resistancenya. MACD menguat pada area positif, RSI menguat berusaha menembus area 70 persen, sementara stochastic masih menguat di area jenuh beli.   

BJBR yang bergerak perlahan namun pasti diperkirakan akan bergerak menuju level resistancenya. Maka disarankan untuk mengoleksi saham ini dengan target realisasi untung pada ksaran resistance berikutnya di 1.010. sementara level support saat ini berada pada 950. 

Regi Fachriansyah/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research

Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*