Saham bergolak, analis sarankan buy emas Antam

JAKARTA. Kondisi ekonomi global yang kian mengkhawatirkan membuat investor mencari instrumen investasi dengan risiko lebih rendah. Salah satu pilihannya adalah emas. Tak heran jika harga emas naik seiring dengan jatuhnya bursa saham dunia.

Analis SoeGee Futures, Alwi Assegaf mengatakan, investor melakukan risk aversion atau beralih ke aset dengan resiko lebih rendah lantaran pasar saham berjatuhan. Jika tahun ini risk aversion terus berlanjut, maka harga emas global bisa terdorong naik. Kenaikan emas global dapat berimbas pada naiknya emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Namun, kondisi tersebut akan bergantung perkembangan global, terutama terkait dengan ekonomi di China. Apabila pemerintah China berhasil meredam kekhawatiran pasar, kenaikan harga emas kemungkinan hanya berlangsung sementara.

Namun, jika gejolak ekonomi China berlanjut hingga memberi dampak secara global, maka krisis ekonomi tahun 2008 dapat kembali terjadi. “Saat itu, harga emas dan nilai tukar dollar AS sama-sama mengalami kenaikan,” papar Alwi.

Di sisi lain, ada potensi kenaikan suku bunga The Fed yang dapat membatasi penguatan harga emas. Alwi menduga, kondisi krisis ekonomi global dapat menahan The Fed untuk menaikkan suku bunga. Namun, bayang – bayang kenaikan suku bunga akan tetap menghambat laju emas.

Untuk investor, Alwi tetap menyarankan buy emas Antam, mengingat kondisi pasar saham yang saat ini masih penuh ketidakpastian. Apalagi, investor di Indonesia cenderung konservatif dalam memilih investasi. “Emas menjadi salah satu primadona untuk investasi alternatif karena banyak yang menganggap jika memegang emas akan lebi h mudah dicairkan,” ujarnya.

Di samping itu, emas juga bisa digunakan sebagai lindung nilai aset. Untuk itu, investor dapat memegang emas minimal enam bulan atau satu tahun.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*