Saham ASII di Tengah Perlambatan Ekonomi

INILAHCOM, Jakarta Kondisi pasar modal yang kembali terpuruk memberikan tekanan terhadap saham PT Astra Internasioanl Tbk (ASII). Kebijkan uang ketat dan depresiasi rupiah terhadap dolar AS merupakan tantangan besar bagi emiten di tengah perlambatan ekonomi.

David Sutyanto anlis riset First Asia Capital, mengatakan harga saham ASII untuk Kamis (13/8/2015) memiliki support Rp5.950 dan resisten Rp6.300 per saham.

Kondisi pasar modal yang kembali tertekan membuat harga saham Astra International Tbk (ASII) dalam dua hari terakhir ikut terkoreksi. Namun kemarin tekanan jual tertahan di support Rp5.950 dan berhasil tutup di Rp6.075, terkoreksi 1,6% relatif bertahan dibandingkan koreksi IHSG hingga 3% kemarin.

“Kinerja perseroan tahun ini menghadapi tantangan melambatnya daya beli masyarakat, kebijakan uang ketat dan depresiasi rupiah atas dolar AS. Pendapatan bersih perseroan pada semester pertama 2015 turun 8,89% mencapai Rp92,50 triliun dari periode yang sama 2014 Rp101,53 triliun,” kata David kepada INILAHCOM di Jakarta, Kamis (13/8/2015).

David menambahkan, diamati sepanjang semester pertama 2014 pendapatan bersih perseroan tumbuh 7,68%. Sedangkan laba bersih perseroan semester pertama 2015 turun 18% mencapai Rp8,05 triliun dari semester pertama 2014 sebesar Rp9,82 triliun.

Selain itu, marjin tertekan menjadi 8,70% dari 9,67%. Padahal periode yang sama 2014 laba bersih perseroan masih tumbuh 11,29%. Ini menunjukkan kinerja perseroan tahun ini bakal tertekan akibat melambatnya perekonomian domestik yang dipicu depresiasi rupiah atas dolar AS dan kebijakanuang ketat yang dijalankan Bank Indonesia (BI).

Sementara iti, di sisi lain, harga komoditas ikut tertekan seiring tren penguatan dolar AS sehingga menekan laba anak usaha perseroan yang bergerak di bidang komoditas. Tahun ini pendapatan bersih perseroan diperkirakan turun 9,3% mencapai Rp183 triliun. Hingga semester pertama 2015 pendapatan bersih telah mencapai 50,5% dari proyeksi tahun ini.

Sedangkan laba bersih diperkirakan turun 14% mencapai Rp16,5 triliun. Hingga semester pertama 2015 perolehan laba bersih mencerminkan 48,78% dari proyeksi tahun ini.

Earnings per Share EPS proyeksi tahun ini diperkirakan Rp407 turun dari proyeksi sebelumnya Rp532. Harga saham perseroan diperkirakan berpeluang ditransaksikan dengan PE pasar 17 kali atau mencapai Rp6.900.

Secara technical pergerakan harganya saat ini tertahan di supportRp5.950 dan peluang rebound menguji di Rp6400. Peluang rebound akan ditentukan dengan membaiknya sentimen pasar terutama ditopang peluang rebound di nilai tukar rupiah yang saat ini telah menembus Rp13.800 per US dolar.

“Saya rekomendasikan harga saham ASII,buy on weakness. Level stop loss berada di Rp5.800,” kata David.

Pada perdagangan sesi II Kamis (1/08/2015) pada pukul 15.12 WIB harga saham ASII naik Rp2.00 (3,29%) ke Rp6.275. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*