Saat Saham Berguguran, Harga Emas Kinclong

Jakarta -Bursa saham dunia berguguran saat ini. Ketidakpastian menyelimuti investor, baik itu karena menunggu kenaikan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed), dan juga akibat pelemahan ekonomi global. Namun harga emas ‘mengkilap’.

Dilansir dari CNN, Jumat (25/9/2015), harga emas dunia naik 2%. Bahkan harga saham perusahaan tambang, Newmont naik 6% lebih.

Emas sering menjadi tempat aman (safe haven) bagi investor di tengah gejolak perekonomian global.

“Ketidakpastian membuat investor mengalihkan investasi ke emas. Ada peningkatan permintaan fisik emas,” kata President dari EverBank World Markets, Chris Gaffney.

Padahal sebelumnya, para investor khawatir soal kesaktian emas sebagai tempat investasi, karena terus menurunnya permintaan dari China dan India, penguatan dolar AS, dan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed.

Saat ini, emas diuntungkan dari meredanya penguatan dolar AS, dan ditahannya tingkat suku bunga acuan oleh The Fed. Emas jadi tempat aman, karena harganya tidak bisa dimanipulasi oleh bank sentral mana pun. Tidak seperti mata uang.

Meski begitu, memang harga emas saat ini masih turun 3% sejak posisi di awal tahun, dan turun lebih dari 40% dari posisi tertingginya pada 4 tahun lalu. Harga emas kini berada di sekitar US$ 1.150 per ounce, jauh di bawah rekor tertingginya US$ 1.920 per ounce pada September 2011 lalu.

Akankah emas naik terus? Manager Investasi, Ralph Aldis, memprediksi emas akan balik ke US$ 1.200 per ounce dalam waktu dekat.

Hari ini, harga emas Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik Rp 17.000/gram. Lihat di sini daftarnya.

(dnl/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*