Rusia Didepak Dari Organisasi G-8

Para kepala negara dari negara maju terbesar di dunia, akhirnya memilih untuk mendepak Rusia dari negara G-8. Pemutusan hubungan antara Rusia dan dunia Barat ini terjadi setelah hampir dua dekade terus berjalan.

Para pemimpin dari tujuh negara itu pun akhirnya sepakat untuk menggunakan nama G-7 setelah secara efektif membubarkan G-8. Pemberlakuan negara G-7 ini berlaku sampai Rusia merubah posisinya di Ukraina.

Selain mendepak Rusia, G-7 juga setuju untuk mengerahkan sanksi hukuman pada sektor energi, perbankan, keuangan dan industri senjata Rusia kecuali negara tersebut mau melepas kembali wilayah Crimea kepada Ukraina.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, jika negara-negara Barat yakin ini akan dapat menyelesaikan masalah. Maka Rusia akan bersikap menunggu untuk melihat efek sanksi ini dalam waktu satu tahun atau setengah tahun ke depan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry menyatakan alarm Lavrov tentang mobilisasi puluhan ribu pasukan Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina dikhawatirkan bisa menambah banyak wilayah lain untuk masuk wilayah Rusia.

Kelompok ini dibuat bersama-sama karena adanya keyakinan bersama dan tanggung jawab bersama. Tindakan Rusia dalam beberapa pekan terakhir tidak konsisten dengan yang dibicarakan mereka. G-7 akan menangguhkan partisipasi Rusia di G-8 sampai ada perubahan.

 G-7 melihat  reaksi internasional terhadap pendudukan Rusia di Crimea tidak akan selesai dalam waktu singkat dan akan menjadi tekanan yang terus menerus untuk menunjukkan bahwa sebagian besar dari masyarakat global tidak akan pernah menerima hal ini, karena ini adalah preseden yang terlalu berbahaya bagi perdamaian dan keamanan global.

Sementara itu, Kanselir Jerman, Angela Merkel mengatakan setiap keputusan untuk memberikan sanksi ekonomi terhadap Rusia akan memerlukan persetujuan dari semua 28 negara Uni Eropa.

Di lain pihak, Jepang menawarkan bantuan keuangan senilai USD 1,5 miliar kepada Ukraina. Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe juga mengumumkan bahwa negara-negara G-7 sudah membatalkan pertemuan G8 mendatang di Sochi, Rusia, dan mengatakan akan menggantinya dengan konferensi G7 yang tidak melibatkan Rusia.

Sementara itu, AS menyatakan membidik pasar Rusia dan mata uang Rubel untuk menjadi sasaran sanksi terbaru terhadap para pejabat Rusia dan sekutu Presiden Vladimir Putin guna memberikan ancaman hukuman ekonomi yang lebih luas.

Akibat sanksi ini, Presiden Rusia, Vladimir Putin sampai harus membuka rekening di Bank Rossiya agar bisa menerima gaji Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov mengatakan, gaji Putin akan ditransfer ke rekening bank ini mulai bulan depan.

Putin sendiri sebelumnya mengatakan bahwa ia akan membuka rekening di Bank Rossiya setelah dirinya berada dalam daftar sanksi Amerika Serikat sehubungan dengan situasi di Crimea.

Rizki Abadi, Journalist/VM/VBN-Euro Gamer

Editor : Jul Allens

Images : Militer Rusia/Wikipedia


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*