Rusia Berunding Dengan Arab Saudi, Ingin Harga Minyak Naik

shadow

Ada secercah harapan untuk para produsen minyak dunia yang masih berjuang dengan penurunan harga minyak, setelah berkembangnya pemangkasan produksi

Financeroll – Seperti yang dikatakan Rusia beberapa hari yang lalu. Dimana negara Beruang merah tersebut bersedia untuk membahas tingkat output dengan OPEC, membuka pintu untuk kesepakatan dengan Arab Saudi untuk menghidupkan kembali harga minyak yang melayang-layang di $30 per barel. Minyak mentah Brent di bursa Intercontinental Exchange (ICE) London sebagai patokan global, melonjak hampir 8 persen menjadi $35.84 per barel. Tetapi hal tersebut hanya euforia sesaat, dimana untuk produsen minyak dan beberapa pedagang kembali gigit jari ketika harga meluncur kembali ke $34. Dalam beberapa menit setelahnya, delegasi OPEC mengatakan mereka tidak tahu apa-apa tentang pertemuan potensial dengan Rusia di bulan depan, apalagi sampai yang katanya memangkas output. Michael Cohen, seorang analis minyak di Barclays Plc di New York, membuat sebuah catatan kalau Rusia dan OPEC hanya memberikan harapan palsu.

Dan komentar dari Moskow mungkin mengirim sinyal ke Rusia, setelah akhir bulan lalu bersikeras terus memompa pada full throttle, mereka juga terbuka untuk berkompromi dengan organisasi negara pengekspor minyak (OPEC). Sampai sekarang, Kremlin mengatakan Rubel murah, dan jatuh ke rekor rendah terhadap dolar AS, dilindungi dengan industri energi dan hitungan lebih luas lagi, secara ekonomi dari buruknya kemerosotan harga minyak. “Ada kemungkinan bahwa Rusia dapat menguji perairan untuk mengukur bagaimana anggota OPEC akan menanggapi ide pemotongan.” kata Jason Bordoff, Direktur kebijakan pusat energi Global di Columbia University dan mantan pejabat minyak di Gedung Putih.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*