Rupiah Turun 7 Poin Jadi Rp 14.273/US$

INILAHCOM, Jakarta – Kurs rupiah di pasar antarbank di Jakarta pada Selasa pagi (8/9/2015), semakin lunglai saja. Terjadi pelemahan tujuh poin di banding kemarin, menjadi Rp 14.273 per US$.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta, mengatakan, nilai tukar rupiah kembali melemah, mengikuti pelemahan mata uang lain di pasar global terhadap dolar AS, menyusul ketidakpastian suku bunga The Fed.

“Ketidakpastian kenaikan suku bunga the Fed menjadi salah satu pendorong nilai tukar rupiah kembali mengalami depresiasi terhadap dolar AS,” kata Rangga.

Selain itu, kata Rangga, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih melambat juga menambah sentimen negatif bagi rupiah. Melambatnya perekonomian Indonesia mendorong aliran dana asing keluar dari pasar keuangan di dalam negeri.

“Pemerintah yang berencana menerbitkan beberapa peraturan sebagai stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, secara umum efektivitasnya masih diragukan pasar selama serapan anggaran belum membaik,” kata Rangga.

Namun, menurut Rangga, fluktuasi nilai tukar rupiah masih dijaga oleh Bank Indonesia, itu tercermin dari turunnya cadangan devisa Agustus.

Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Agustus 2015 tercatat sebesar 105,3 miliar dolar AS, menurun 2,3 miliar dolar AS dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2015 sebesar 107,6 miliar dolar AS.

“Tanpa intervensi, rupiah berpeluang kembali melemah lebih dalam apalagi harga komoditas dunia turun,” katanya.

Sementara itu, pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan bahwa peluang rupiah kembali menguat, masih terbuka. Namun sifatnya hanya karena faktor teknikal, karena secara fundamental ekonomi Indonesia masih belum mendukung untuk mendorong rupiah menguat.

“Ekonomi yang masih melambat masih menjadi salah satu faktor penahan bagi nilai tukar rupiah untuk menguat secara fundamental,” kata Rully.[tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*