Rupiah Tunggu Suku Bunga Acuan BI Rate

Rupiah Tunggu Suku Bunga Acuan BI Rate

Financeroll – Memasuki pekan kedua nilai tukar rupiah akan diuji kekuatannya dengan sentimen utama pengumuman suku bunga acuan atau BI rate.

Pengumuman BI rate sekaligus akan menguji laju nilai tukar rupiah yang berbalik ke zona hijau sepanjang pekan kemarin. Rilis pelemahan data manufaktur China pada akhir pekan sebelumnya dan pada awal pekan kemarin memberikan sentimen negatif bagi laju pergerakan sejumlah mata uang emerging market, termasuk rupiah yang masih dalam pelemahan meski terbatas.

Laju poundsterling dan won yang terdepresiasi terimbas rilis perlambatan kegiatan manufaktur di Inggris dan China serta masih adanya imbas tapering The Fed turut melemahkan laju rupiah.

Namun, hal itu dapat diimbangi oleh rilis surplusnya neraca perdagangan Indonesia dan rilis inflasi bulanan 1,07 yang masih dianggap wajar karena secara historis memang ada kenaikan inflasi pada setiap Januari.

Laju rupiah terapresiasi tipis meski laju euro dan yen berbalik turun seiring kabar yang beredar bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) kemungkinan akan menambah stimulus untuk menumbuhkan perekonomian Zona Euro.

Laju rupiah masih melanjutkan apresiasinya sesudah dirilisnya data pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia yang menyebutkan pertumbuhan 5,78 persen pada 2013, dibandingkan pertumbuhan pada 2012 yang tercatat 5,62 persen. Konsensus estimasi pasar sebelumnya hanya memperkirakan pertumbuhan di kisaran 5,3 persen.

Pelaku pasar juga merespons positif kenaikan PDB per kapita pada 2013 yang mencapai Rp 36,5 juta dibandingkan PDB per kapita 2012 yang mencapai Rp 33,5 juta. Sentimen positif juga datang dari serapan lelang surat utang negara (SUN) yang mencapai Rp 15 triliun dari target indikatif Rp 10 triliun.

Apresiasi rupiah juga terbantu dengan penguatan euro setelah ECB akhirnya memutuskan menahan diri dari rencana penambahan stimulus dan kabar positif dari Bank of Japan yang berencana memperluas pemberian stimulus moneter lebih lanjut.

Begitu pun dengan kabar dari BI yang berencana tetap akan melakukan kebijakan moneter, menggunakan suku bunga acuan yang ketat, turut disambut positif. Laju rupiah bertahan di atas support Rp 12.276 per dollar AS. Rupiah diproyeksikan bergerak di level Rp 12.266-12.143 per dollar AS dalam kurs tengah BI.

facebookgoogle_plusredditpinterestlinkedinmail


Sumber: http://financeroll.co.id/feed/

Speak Your Mind

*

*