Rupiah Tergantung Pengendalian Inflasi

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu sore, bergerak melemah sebesar delapan poin menjadi Rp13.656 dibandingkan posisi sebelumnya sebesar Rp13.648 per dolar AS.

“Meski melemah, fluktuasi kurs rupiah di pasar valas domestik masih relatif stabil seiring dengan data inflasi Mei yang relatif terjaga,” kata analis Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Mei 2016 terjadi inflasi sebesar 0,24 persen maka inflasi tahun kalender Januari sampai dengan Mei 2016 tercatat 0,4 persen dan laju inflasi secara tahunan (year on year) 3,33 persen.

Menurut dia, potensi rupiah menguat kembali terhadap dolar AS cukup terbuka seiring dengan komitmen pemerintah yang terus berupaya menjaga harga bahan pokok menjelang bulan puasa yang jatuh pada bulan Juni dan Lebaran pada bulan Juli 2016.

“Inflasi yang terkendali akan membuat laju rupiah menjadi stabil, bahkan cenderung menguat,” katanya.

Di sisi lain, dia memperkirakan Bank Indonesia masih melakukan intervensi di pasar valas domestik sehingga tekanan yang terjadi pada rupiah tidak terlalu dalam pada hari ini (Rabu, 1/6).

Di tengah potensi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat, dia mengharapkan bahwa pelaku pasar uang tetap berhati-hati dalam mengambil posisi di aset berdenominasi rupiah dikarenakan dampak kebijakan moneter Amerika Serikat akan mempengaruhi investor global.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Rabu (1/6) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.671 dibandingkan hari sebelumnya (31/5) Rp13.615. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*