Rupiah Tak Berkutik atas Keperkasaan Dolar AS

INILAHCOM, Jakarta-Dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah tak berdaya atas dolar AS sehingga menembus support 13.360. Positifnya data-data AS dan faktor Yunani jadi pemicunya.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dilansir Bank Indonesia (BI), dalam sepekan terakhir melemah 29 poin (0,21%) ke posisi 13.317 pada pekan yang berakhir Jumat (12/6/2015) dibandingkan akhir pekan lau di level 13.288.

“Rupiah masih menjebolarea support. Target 13.360 gagal bertahan,” kata Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (14/6/2015).

Tidak hanya di akhir pekan sebelumnya, di awal pekan kemarin pun laju rupiah masih menunjukkan pelemahannya seiring masih positifnya laju dolar AS pasca dirilisnya kenaikan nonfarm payrolls, manufacturing payrolls, dan government payrolls AS. “Naiknya GDP growth dan current account Jepang mengapresiasikan laju Yen namun, belum cukup kuat mengimbangi kenaikan laju dolar AS,” ujarnya.

Apalagi, kata dia, laju yuan juga tidak bergerak seirama dengan Yen dimana melemah setelah merilis penurunan pertumbuhan ekspor impornya meski nilai neraca perdagangannya surplus lebih besar dari sebelumnya.

Meski laju Euro sempat menguat dengan spekulasi Yunani akan menerima proposal menyelesaikan masalah utang dengan para kreditur, belum dapat memberikan sentimen positif bagi rupiah. “Apalagi laju dolar AS masih cenderung menguat dengan kembali munculnya spekulasi percepatan kenaikan suku bunga The Fed,” papar dia.

Di lain hari, laju rupiah tertolong oleh penguatan Yen yang secara tidak terduga mengalami lonjakan setelah merespons pernyataan Bank of Japan (BoJ) bahwa laju Yen sepanjang tahun ini telah mengalami pelemahan yang cukup dalam dan tidak seharusnya mengalami hal tersebut. “Laju dolar AS pun terlibas penguatan Yen,” ucapnya.

Sementara laju Euro, juga sedang menguat seiring dengan spekulasi akan adanya solusi penyelesaian utang Yunani pascapemerintahan Yunani menyampaikan proposal baru kepada para krediturnya. “Pasca mendapat sentiment positif dari lonjakan laju Yen, kali ini laju rupiah masih mendapat sentiment positif dari berlanjutnya kenaikan laju Euro seiring dengan maraknya ekspektasi positif akan penyelesaian utang Yunani,” papar dia.

Banyak pihak yang yang menginginkan happy ending stories untuk masalah utang Yunani. Apalagi Yunani dan para kreditur mulai menurunkan tensi ego masing-masing untuk mencapai kesepakatan.

Kini pelaku pasar berharap positif akan hasil dari langkah pemerintahan Yunani yang menyampaikan proposal baru kepada para krediturnya. Laju rupiah pun memanfaatkan kondisi tersebut untuk dapat melanjutkan kenaikannya.

Laju rupiah selama sepekan di bawah target support 13.360. “Dalam sepekan ke depan, rupiah berpeluang melaju dalam kisaran support-resisten 13.425 hingga 13.355 mengacu pada kurs tengah BI,” imbuhnya.[jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*