Rupiah sore bergerak menguat sebesar 95 poin

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa sore, bergerak menguat sebesar 95 poin menjadi Rp12.185 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.280 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Rully Nova di Jakarta mengatakan bahwa nilai tukar rupiah bergerak sesuai dengan fundamentalnya, adanya ekspektasi positif terhadap perbaikan defisit pada neraca perdagangan Indonesia menjadi salah satu sentimen positif bagi mata uang domestik.

“Dengan membaiknya defisit akan menimbulkan ekspektasi positif terhadap ekonomi Indonesia ke depan sehingga dapat menopang mata uang rupiah,” ujarnya.

Neraca perdagangan Oktober 2014 yang dirilis Badan pusat Statistik (BPS) kemarin (Senin, 1/12) mencatatkan surplus sebesar 23,2 juta dolar AS, yang kinerja ekspornya mencapai 15,35 miliar dolar AS dan impor sebesar 15,33 miliar dolar AS.

Di sisi lain, Rully Nova menambahkan bahwa investor di pasar uang juga sedang menanti data manufaktur Amerika Serikat yang akan dirilis Selasa ini waktu setempat, diekspektasikan data itu mengalami perlambatan sehingga menekan dolar AS di pasar uang di kawasan Asia.

Kendati demikian, menurut Rully Nova, penguatan mata uang rupiah masih ditertahan karena faktor data inflasi November 2014 yang melebih ekspektasi pasar. BPS mencatat, inflasi November 2014 sebesar 1,5 persen. Maka laju inflasi tahun kalender Januari-November 2014 telah mencapai 5,75 persen dan inflasi secara tahunan (yoy) tercatat sebesar 6,23 persen.

“Untuk bulan ini (Desember), diperkirakan inflasi masih tetap tinggi, faktor kenaikan BBM masih menjadi pemicunya, apalagi ada Hari Raya dan jelang pergantian tahun,” katanya.

Ia mengharapkan Bank Indonesia merespon kondisi itu agar inflasi tidak terlalu tinggi yang dapat menggerus imbal hasil investasi investor di dalam negeri.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa ini tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp12.276 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp12.264 per dolar AS.

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © ANTARA 2014


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*