Rupiah Senin sore melemah menjadi Rp12.973

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, bergerak melemah sebesar 78 poin menjadi Rp12.973 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.895 per dolar AS.

“Ekspektasi data produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada periode kuartal I 2015 yang melambat mejadi salah satu faktor penekan mata uang rupiah,” ujar Analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan bahwa selain faktor ekonomi makro, kondisi ekonomi mikro juga menjadi perhatian pelaku pasar yakni kinerja perusahaan domestik yang cenderung mengalami perlambatan pada kuartal I 2015 ini.

“Investor memandang negatif kinerja perusahaan domestik, terutama yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, situasi itu memicu aksi lepas oleh investor asing yang akhirnya berdampak negatif pada pelemahan rupiah,” katanya.

Kendati demikian, menurut dia, adanya intervensi dari Bank Indonesia menahan tekanan rupiah lebih dalam, jika tidak ada intervensi dari regulator maka rupiah dapat terdepresiasi lebih jauh.

“BI menjaga fluktuasi rupiah bergerak dalam kisaran yang terbatas agar tidak memicu kekhawatiran pelaku pasar uang di dalam negeri,” katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, data ekonomi AS yang masih melambat memunculkan ekspektasi bahwa bank sentral AS atau Federal Reserve tidak akan menaikan suku bunganya dalam waktu dekat, sehingga potensi rupiah berbalik arah cukup terbuka.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin (27/4) ini tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp12.922 dibandingkan hari sebelumnya, Jumat (24/4) di posisi Rp12.941 per dolar AS.

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*