Rupiah Senin sore melemah menjadi Rp11.731

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore melemah sebesar 57 poin menjadi Rp11.731 dibandingkan sebelumnya yang sempat di posisi Rp11.674 per dolar AS.

“Data ekonomi nasional yang dinilai negatif menjadi beban mata uang rupiah pada awal pekan ini. Mei tercatat inflasi sebesar 0,16 persen dan neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar 1,96 miliar dolar AS,” ujar Analis pasar uang PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong di Jakarta, Senin.

Menurut dia, yang perlu dikhawatirkan bagi pelaku pasar uang yakni laju inflasi, pemerintah diharapkan dapat menjaga itu agar lebih stabil apalagi menjelang bulan puasa dan Lebaran.

“Jika inflasi terjaga, mata uang rupiah akan kembali ke dalam tren positifnya,” katanya.

Di sisi lain, Lukman Leong menambahkan bahwa faktor pemilu kembali muncul menyusul belum adanya pasangan dari capres-cawapres yang memiliki suara dominan.

“Pelaku pasar tidak mau berspekulasi terhadap hasil pemilu presiden, dari pantauan saat ini masih seimbang,” ucapnya.

Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova menambahkan bahwa data ekonomi yang dipublikasikan pada Senin ini menjadi faktor utama tertekannya indeks BEI.

“Ekspektasi sebelumnya, pelaku pasar memperkirakan bahwa neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus, namun data yang dipublikasikan di luar ekspektasi,” katanya.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp11.740 dibandingkan posisi sebelumnya Rp11.611 per dolar AS.


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*