Rupiah Senin sore melemah menjadi Rp11.708

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore melemah sebesar 35 poin menjadi Rp11.708 dibandingkan sebelumnya Rp11.673 per dolar AS.

“Nilai tukar rupiah bergerak melemah ke level Rp11.700 per dolar AS pada sesi sore seiring dengan minimnya sentimen di dalam negeri, sehingga pelaku pasar uang di dalam negeri mencermati eksternal,” ujar Pengamat Pasar Uang dari Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan bahwa sentimen di dalam negeri cukup minim setelah putusan Mahkamah Konstitusi terkait pilpres.

“Setelah sentimen MK, pelaku pasar uang sedang menunggu susunan kabinet dari pemerintahan baru. Jika pejabat dalam kabinet pemerintah baru nanti dinilai kompeten maka rupiah dapat masuk ke dalam tren penguatan,” katanya.

Untuk sentimen eksternal, Rully Nova mengemukakan bahwa pelaku pasar merespon pernyataan pimpinan bank sentral AS (the Fed) Janet Yellen yang mengekspektasikan kenaikan suku bunga AS (Fed rate) naik lebih cepat dari perkiraan menyusul data tenaga kerja yang diproyeksikan positif.

“Komentar the Fed itu mendorong mata uang euro juga mengalami pelemahan dan berdampak juga pada nilai tukar di kawasan Asia,” katanya.

Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menambahkan bahwa ekspektasi naiknya suku bunga AS akan mendorong dana global yang ada di pasar negara berkembang dapat beralih ke Amerika Serikat, permintaan dolar AS akan meningkat.

“Investor sedang mewaspadai kondisi eksternal, terutama data-data ekonomi AS yang menjadi indikator kenaikan Fed rate seperti inflasi dan tenaga kerja,” katanya.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Senin ini tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp11.714 dibandingkan posisi sebelumnya di Rp11.654 per dolar AS.

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © 2014


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*