Rupiah Senin Pagi Melemah Jadi Rp13.351

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak melemah sebesar 32 poin menjadi Rp13.351 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.319 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Senin (6/7/2015), mengatakan bahwa nilai tukar rupiah melemah bersamaan dengan mayoritas mata uang di Asia menyusul risiko krisis keuangan di Yunani.

“Tekanan eksternal itu mendorong rupiah terkoreksi. Walaupun efek penularan ke pasar keuangan Indonesia diperkirakan terbatas, namun kepanikan di pasar global akan tetap memicu aksi jual di pasar keuangan Indonesia dalam jangka pendek,” katanya.

Menurut dia, hasil referendum di Yunani yang menunjukan penolakan terhadap proposal pemberi kredit itu akan meningkatkan potensi krisis likuiditas dan juga keluarnya Yunani dari zona Euro.

“Saat ini, keputusan bank sentral Eropa (ECB) ditunggu pasar apakah akan tetap mempertahankan bantuan likuiditas darurat untuk perbankan Yunani, tanpa adanya bantuan likuiditas darurat dari ECB, sistem perbankan Yunani dipastikan hancur,” katanya.

Namun demikian, ia mengharapkan sentimen dari dalam negeri menyusul optismisme terhadap perbaikan belanja infrastruktur yang akan gencar dapat menahan sentimen negatif eksternal sehingga mencegah mata uang rupiah tertekan lebih dalam.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa Yunani akan menjadi salah satu penggerak pasar keuangan global pada pekan ini. Pasar akan merespon komentar pejabat Eropa yang menggambarkan kelangsungan Yunani ke depannya.

“Ketidakpastian merebak di pasar keuangan dan para pelaku pasar menunggu respon dari pemerintah Yunani dan para kreditur menanggapi hasil referendum tersebut. Kondisi itu berpengaruh negatif pada pasar keuangan di negara berisiko, salah satunya Indonesia,” katanya. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*